"Kalau HDL mengangkut kolesterol dari seluruh tubuh lalu ke hati baru dibuang. Jadi, sorgum berfungsi menurunkan kolesterol," ungkapnya.
Baca Juga: Tanam Kopi, Konservasi Lingkungan Sekaligus Dukung Ketahanan Pangan
Meski begitu, Ides mengungkapkan kekurangan sorgum yaitu kandungan seratnya yang tinggi yang membuat faeces orang yang mengonsumsinya lebih keras.
Karenanya, ahli gizi tersebut menyarankan agar setelah mengonsumsi sorgum, kita harus minum air mineral yang cukup.
Sorgum pun menjadi salah satu bahan pangan subtitusi gandum yang saat ini terpengaruh perang Ukraina-Rusia. Hal itu pula yang membuat Presiden Jokowi menggencarkan penanamannya untuk ketahanan pangan Indonesia.
Menurut Plt Kepala Bank Indonesia Jabar, Bambang Pramono, ketahanan pangan menjadi hal yang penting karena mempengaruhi inflasi.
"Jika inflasi terkendali, Jabar pun akan aman dari resesi global pada 2023," tegasnya.
Saat ini, harga sorgum memang masih tergolong lebih mahal jika dibandingkan beras, yaitu 50 ribu rupiah perkilogram untuk bibitnya, dan 40 hingga 70 ribu rupiah perkilogram untuk tepungnya.
Tapi, jika semakin banyak orang menanam sorgum, harga tersebut pun bisa ditekan.
Neneng yang merupakan putri Abah Sorgum pun mengungkapkan, bibit dari Kampung Sorgum sudah dibawa hingga ke Thailand, Malaysia, Amerika, dan Turki.
Bahkan, dirinya menargetkan, pada tahun 2023 akan mengekspor sorgum melalui kerjasama dengan beberapa perusahaan.***
Artikel Terkait
Ini Penyataan Jokowi Soal kenaikan BBM, Bahan Pangan dan Penundaan Pemilu
Rocky Gerung: Percuma Diplomasi, Kalau Jokowi Tidak Buat Kebijakan Harga Pangan dan Energi
SPI: Kepentingan Dalam Negeri, Kepentingan Rakyat Terhadap Pangan Selayaknya Menjadi Prioritas Utama
Krisis Pangan, Akhiri WTO, Tegakkan Kedaulatan Pangan
Presiden Joko Widodo Hadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7, Fokuskan Pangan dan Pupuk