Pengamat Soroti Hamas di Meja Perundingan, Rakyat Palestina Berharap Gencatan Senjata Permanen

photo author
- Kamis, 9 Oktober 2025 | 21:30 WIB
 Prof. Yon Machmudi, pengamat Timur Tengah dari Universitas Indonesia (Tangkap layar youtube tvOneNews)
Prof. Yon Machmudi, pengamat Timur Tengah dari Universitas Indonesia (Tangkap layar youtube tvOneNews)

bisnisbandung.com - Konflik yang berlangsung lebih dari dua tahun di Gaza telah menimbulkan penderitaan besar bagi warga sipil.

Lebih dari 67.000 orang tewas dan sekitar 90% wilayah Gaza rusak parah akibat serangan militer. Di tengah kondisi tersebut, rakyat Palestina berharap adanya perdamaian dan gencatan senjata yang bersifat permanen.

Menurut Prof. Yon Machmudi, pengamat Timur Tengah dari Universitas Indonesia, rakyat Palestina, khususnya warga Gaza, menaruh harapan besar pada gencatan senjata permanen, bukan sekadar sementara.

“Jadi bukan hanya sementara, tetapi permanen. Bahkan dunia internasional juga berharap agar segera terjadi realisasi gencatan senjata,” ujarnya, dilansir dari youtube tvOneNews.

Baca Juga: Kasus Paparan Cesium-137, Pemerintah Percepat Dekontaminasi dan Pengawasan

Ia menilai dunia internasional juga mendesak agar tercapai realisasi gencatan senjata sesegera mungkin.

Perundingan saat ini berlangsung di Sharm El-Sheikh, Mesir, melibatkan utusan Hamas, pihak Israel, Amerika Serikat, dan mediator Mesir. Prof. Yon menjelaskan bahwa fokus utama perundingan mencakup penyerahan sandera yang ditahan Hamas dan tawanan Palestina.

Meski Hamas dan Israel tidak bertemu langsung, mekanisme negosiasi ini dianggap cukup positif karena memungkinkan kesepakatan pertukaran tawanan.

Prof. Yon menekankan bahwa tindak lanjut perundingan sangat krusial, termasuk mekanisme penghentian perang dan penarikan pasukan Israel dari Gaza.

Baca Juga: Polemik Kelangkaan BBM, Boyamin Saiman: Aturan di Indonesia Bukan Kitab Suci yang Tidak Bisa Diubah

Ia menyoroti pentingnya jaminan internasional untuk memastikan langkah-langkah ini terlaksana, sehingga kesepakatan bisa benar-benar mengarah pada perdamaian yang berkelanjutan.

"Jadi memang harus ada jaminan terlebih dahulu kepastiannya, dan satu-satunya yang bisa menjamin adalah Donald Trump, ya bahwa mekanisme penghentian perang itu akan dilakukan, kemudian setelah itu dilanjutkan dengan penarikan pasukan IDF dari Gaza," pungkasnya.

Dengan proses negosiasi yang berjalan, harapan rakyat Palestina dan perhatian dunia internasional kini tertuju pada hasil perundingan, yang diharapkan mampu membuka jalan bagi gencatan senjata permanen dan memulai proses rekonstruksi di Gaza.***

Baca Juga: Riri Riza dan Mira Lesmana Hidupkan Lagi Kisah “AADC” Lewat Drama Musikal “Rangga & Cinta”

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Durotul Hikmah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X