Gencatan Senjata di Ujung Tanduk, Israel Kembali Serang Gaza

photo author
- Selasa, 21 Oktober 2025 | 20:00 WIB
Gaza hancur diserang Israel (Tangkap layar youtube tvOneNews)
Gaza hancur diserang Israel (Tangkap layar youtube tvOneNews)

bisnisbandung.com - Situasi di Jalur Gaza kembali memanas meski gencatan senjata antara Israel dan Hamas masih secara resmi berlaku.

Serangan terbaru di wilayah tersebut menewaskan sejumlah warga Palestina dan menimbulkan kekhawatiran bahwa kesepakatan gencatan senjata akan runtuh dalam waktu dekat.

Pengamat Timur Tengah Hasibullah Satrawi menilai bahwa sejak awal, komitmen kedua pihak untuk benar-benar menghentikan perang sangat lemah.

Baca Juga: Rocky Gerung: Kita Ditipu China! Kereta Cepat WHOOSH Cuma Akal-akalan Global!

Menurutnya, kesepakatan gencatan senjata yang berlaku sejak 10 Oktober lalu sebenarnya lebih bersifat paksaan dari pihak luar, terutama Amerika Serikat serta negara-negara mediator seperti Qatar, Mesir, Turki, dan beberapa negara Arab lainnya yang turut mendorong perdamaian.

“Jadi Israel sama sekali enggak merasa punya alasan untuk menerima gencatan senjata,” lugasnya dilansir dari youtube Liputan6.

“Tidak ada, kecuali bahwa kenyataannya ini dipaksakan oleh Trump, dipaksakan oleh Amerika, dan para mediator,” terusnya.

Baca Juga: Selamat Ginting: Prabowo Sudah Tak Mau Lagi Jadi Bayangan Jokowi

Namun, baik Israel maupun Hamas belum menunjukkan niat kuat untuk mencapai kesepakatan damai yang bersifat permanen.

Secara faktual, kekuatan militer Hamas dinilai masih bertahan meskipun wilayah Gaza telah hancur akibat serangan berulang dari Israel.

Kelompok tersebut masih mampu mengendalikan sebagian wilayah dan mempertahankan sandera yang dijadikan alat tawar-menawar politik.

Di sisi lain, Israel juga belum melihat alasan strategis untuk menghentikan operasi militernya karena merasa gencatan senjata hanya memberi waktu bagi Hamas untuk memperkuat diri.

Salah satu faktor yang memperkeruh situasi adalah belum tuntasnya pemenuhan kesepakatan pertukaran sandera.

Dari 28 sandera Israel yang dilaporkan meninggal, baru 12 jasad yang dikembalikan oleh Hamas. Hal ini membuat Israel menuduh Hamas melanggar kesepakatan dan memanfaatkan situasi untuk tujuan politik.

Baca Juga: Kriminolog Soroti Teka-Teki Kematian Timothy, Beberkan Masalah dalam Kasus Ini

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Durotul Hikmah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X