Sementara Hamas beralasan bahwa proses pengembalian jasad memerlukan waktu lebih lama dibandingkan pembebasan sandera yang masih hidup.
Kondisi ini memicu ketegangan baru di lapangan. Israel menilai Hamas tidak menjalankan komitmen gencatan senjata secara penuh, sehingga melanjutkan serangan udara ke wilayah Gaza, termasuk di sekitar Rafah yang sebelumnya dijanjikan akan dibuka untuk jalur kemanusiaan.
Sikap keras Israel juga diperkuat oleh pernyataan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang menegaskan tidak akan menghentikan operasi militer sampai seluruh sandera Israel dikembalikan.
Perkembangan terbaru ini menunjukkan bahwa gencatan senjata berada di ujung tanduk, dengan peluang perdamaian yang semakin kecil.***
Baca Juga: Perundung Bisa Dipidana, Dugaan Perundungan di Kasus Kematian Mahasiswa Udayana
Artikel Terkait
Prof. Hikmahanto Beberkan Tiga Syarat agar Israel Tak Kembali Serang Gaza, Pasca Genjatan Senjata
Israel Didesak Patuh pada Gencatan Senjata, Dunia Dipihak Palestina
Husein Ungkap Alasan Israel Bertahan Lama, Bukan Karena Kekuatan Militernya
Menlu Sugiono Bongkar! Isu Prabowo ke Israel Cuma Propaganda Media Asing
Sikap Israel Tak Sesuai Kesepakatan, Truk Bantuan Ke Gaza Dipangkas
Pengamat Timur Tengah Nilai Perjanjian Gencatan Senjata Israel-Hamas Sangat Rapuh