Rocky Gerung: Percuma Diplomasi, Kalau Jokowi Tidak Buat Kebijakan Harga Pangan dan Energi

photo author
- Selasa, 10 Mei 2022 | 10:00 WIB
Presiden Joko Widodo berangkat menuju Washington DC, Amerika Serikat (Instagram/@jokowi)
Presiden Joko Widodo berangkat menuju Washington DC, Amerika Serikat (Instagram/@jokowi)

Bisnis Bandung - Pengamat Politik dan Kebijakan Publik, Rocky Gerung menegaskan Presiden Jokowi seharusnya menghadiri agenda kegiatan "Asean And The United State Of Convere A Special Summit In Washington DC", tanggal 12 -13 Mei 2022.

Menurut Rocky Gerung Kehadiran Presdien Jokowi dikegiatan tersebut, untuk menentukan "proxy" Presiden Jokowi dengan Amerika, supaya bisa dibaca oleh Rusia.

Rusia menunggu seberapa kuat "Proxy" Amerika dengan Presiden Jokowi. Demikian juga China, akan mendapat sinyal dari pertemuan diplomasi di Washington DC nanti, analisis Rocky Gerung

Tapi menurut Rocky Gerung, itu adalah bagian diplomasi yang kadangkala tidak terhubung dengan hal/masalah real, seperti contoh harga minyak goreng yang hingga saat ini masih mahal. 

Baca Juga: Rocky Gerung: Capres Pasang Taruhan, Sedangkan Etikabilitas Dan Intelektualitasnya Tidak Diasuh

Pengamat Politik dan Kebijakan publik itu menegaskan, tidak ada guna sebenarnya peranan diplomasi, kalau tetap harga pangan akan melonjak, karena krisis pangan akibat perang di Ukraina, dan itu real sekali. 

Jadi selama Presiden Jokowi tidak menerangkan atau tidak membuat kebijakan terhadap harga pangan dan energi, maka diplomasi Jokowi akan dianggap percuma. 

"Ya akan dianggap ngapain pergi keluar negeri,  orang - orang akan olok-olok lagi, padahal itu pertemuan straregis, untuk "balancing"/cleaning" era baru, yang memungkinkan dibaca sebagai awal perang dunia ketiga. 

Baca Juga: Egi Sudjana: Freeport Nambah Utang, Harusnya Rakyat Bisa Dapat 200 Juta Dari Emas

"Dan sekali lagi, kita mau lihat sebetulnya kejujuran kabinet terhadap hal-hal yang kongkret itu, dan daya beli rakyat. Sekali lagi, itu lebih penting diselesaikan lebih dulu"

"Karena nanti Presiden Jokowi pulang ke Indonesia, dipesawat dia mau ngomong apa kalau janjinya CPO udah dilarang ekspor,  kapal - kapal tengker sudah dihadang oleh angkatan laut yang bawa selundupan, tapi harga minyak goreng tetap tinggi"

Baca Juga: Partai - Partai Ini Kemungkinan Besar Endorse Anies Baswedan di Pilpres 2024

Ini semacam tidak ada kesatuan koordinasi dari tingkat hulu dan hilir, dari soal sawit ini, tidak terselesaikan.

Jadi intinya tetap kebutuhan pokok yang makin lama makin mahal, ungkap Rocky Gerung. 

Paparan tersebut diungkapkan Pengamat Kebijakan Politik dan Kebijakan Publik, Rocky Gerung, dichannel youtube Rocky Gerung, yang tayang, 09/05/2022.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Yayu Rahayu

Sumber: YouTube Rocky Gerung Official

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X