Bisnisbandung.com - Penambangan Crypto Bitcoin merupakan industri yang menarik banyak pengusaha untuk ikut serta dalam beberapa tahun terakhir.
Pengusaha di berbagai negara mulai melakukan penambangan Crypto Bitcoin dari skala rumahan hingga industri.
Namun seringkali penambangan Crypto Bitcoin mendapat sorotan tentang emisi karbon yang dihasilkan akibat proses penambangan tersebut.
Baca Juga: HEBOH Raksasa Retail Walmart Mengumumkan Masuk ke Industri Metaverse , Simak Platform yang Digunakan
Tantangan mengurangi emisi karbon telah dijawab oleh beberapa perusahaan penambangan Crypto Bitcoin besar dengan menggunakan sumber energi yang ramah lingkungan.
Selain itu data dari laporan terbaru yang diterbitkan oleh Cambridge Center for Alternative Finance (CCAF) tentang penambangan Crypto Bitcoin menunjukan statistik yang menarik.
Data tersebut menunjukan bahwa penambangan Crypto Bitcoin di seluruh dunia hanya menyumbang sekitar 0,1% emisi gas rumah kaca (GRK) global atau 48,35 juta ton karbon dioksida per tahun.
Baca Juga: Biodata Vitalik Buterin Founder Crypto Ethereum yang Baru saja Berganti Konsensus Melalui The Merge
Selain itu, laporan CCAF merinci bahwa “jejak lingkungan Bitcoin lebih bernuansa dan kompleks” dan karena masalah kompleksitasnya “menggarisbawahi perlunya data independen.”
Pemimpin proyek CCAF Alexander Neumueller mengatakan bahwa data 48,35 juta ton karbon dioksida sekitar 14,1% lebih rendah dari perkira emisi GRK pada tahun 2021.
Penelitian Neumueller lebih lanjut merinci bahwa 37,6% energi yang dimanfaatkan oleh penambang Bitcoin (BTC) berasal dari jenis energi yang berkelanjutan.
Baca Juga: Simak Tiga Pelajaran dari Robert Kiyosaki Bagi Investor di Tengah Keruntuhan Pasar
Perkiraan CCAF sebesar 0,10% dari emisi gas rumah kaca global setara dengan jumlah energi yang sama yang digunakan oleh Nepal atau Republik Afrika Tengah.
Artikel Terkait
Apple menghapus aplikasi Trading Berjangka MT4 dan MT5 dari iOS
Mengikuti Shopee, Startup ini juga mem-PHK 20% Karyawannya di Bulan September
Poundsterling Melemah Ke Level Terendah Terhadap USD Sejak 1971
Angin Kencang Disertai Hujan Lebat Robohkan Pesantren Sirojul Qori di Kabupaten Sukabumi
Geger harga minyak turun dibawah 85 USD per barel Menyusul Kekhawatiran Permintaan Global
SPI Geruduk Kantor Kementan RI Unjuk Rasa Tolak Benih GMO