Bisnis Bandung - Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo menyalurkan Bantuan Sosial berupa Bantuan Langsung Tunai - BLT Minyak Goreng, dan bantuan kerja bagi penerima manfaat dan pedagang, di Pasar Anom dan Pasar Pangkal, Jawa Timur.
Joko Widodo mengklaim sejauh ini penyaluran BLT Minyak Goreng berjalan dengan baik tanpa hambatan apa - apa, baik yang disalurkan melalui Kantor Pos atau Kelurahan.
Joko Widodo berharap BLT minyak goreng bisa membantu meringankan beban masyarakat, sekaligus memperkuat daya beli masyarakat.
Baca Juga: Terungkapnya Korupsi Mafia Minyak Goreng, Febri Diansyah Singgung Politisi Fahri Hamzah yang Sering Memuji KPK
Begitu juga bantuan modal kerja, agar bisa digunakan untuk tambahan modal kerja atau usaha.
Bantuan Langsung Tunai (BLT) Minyak Goreng diberikan kepada 20.5 juta keluarga, yang termasuk dalam Daftar Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH) serta 2.5 juta PKL yang berjualan gorengan
Program Bantuan Pangan Non Tunai atau BPNT yakni bantuan dari pemerintah, yang digelontorkan kepada penerimanya setiap bulannya, melalui akun elektronik yang digunakan untuk membeli bahan pangan.
Baca Juga: Polri Sita Harta Sultan “Dermawan Bodong” yang Suka Pamer Kekayaan
Sedangkan program PKH yakni pemberian bantuan bersyarat, yang ditujukan kepada keluarga miskin yang ditetapkan sebagai keluarga penerima manfaaf.
Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) Minyak Goreng penggelontorannya, untuk periode bulan April, Mei dan Juni.
Besaran BLT Minyak Goreng yakni Rp 100 Ribu Rupiah perbulannya.
Program Bantuan Langsung Tunai (BLT) minyak goreng, akan dibayar dimuka, sebesar 300 ribu pada bulan April ini.
Baca Juga: Begini Cara Kaum Disabilitas di Cimahi Manfaatkan Waktu Mereka di Bulan Suci Ramadhan
Jokowi menegaskan, Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi persoalan minyak goreng.
Antara lain melalui beragam kebijakan seperti penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk minyak goreng dan subsidi ke produsen.
Meskipun pemerintah telah memberilan subsiidi BLT Minyak Goreng, Joko Widodo berharap minyak goreng yang saat ini tinggi bisa kembali mendekati normal.
Mengapa harga minyak goreng tinggi? Ya karena harga diluar, dipasaran internasional sekarang sedang tinggi tingginya.
Baca Juga: Anak Buah jadi Tersangka Korupsi, Begini Tanggapan Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi
Produsen minyak goreng cenderung ingin mengimpor, ketimbang memenuhi kebutuhan dudalam negerinya, tegas Joko Widodo.
Oleh karena itu, terkait penyelidikan oleh Kejaksaan Agung atas kasus minyak goreng, Jokowi meminta aparat penegak hukum mengusut tuntas permainan mafia minyak goreng ini sampai tuntas.
Selain itu berikan sanksi yang tegas dan seberat beratnya kepada mafia minyak goreng, dan tanpa pundung bulu.***
Artikel Terkait
Ini Dampak Penggunaan Uang Elektronik Terhadap Perputaran Uang
Dirjen Kemetrian Perdagangan Ditetapkan Sebagai Tersangka Korupsi Minyak Goreng, Siapa Lagi yang Terlibat?
Waspadai Ini, Risiko Geopolitik Antara Rusia dan Ukraina Mempengaruhi Peningkatan Harga Komoditas Energi
Menjabat Presiden 3 Periode Atau Mendirikan Partai? Simak Jawaban Anak Jokowi, Kaesang Pangarep