Ini Dampak Penggunaan Uang Elektronik Terhadap Perputaran Uang

photo author
- Selasa, 19 April 2022 | 15:20 WIB
Semakin banyak masyarakat yang  menggunakan uang elektronik, maka dapat  mengurangi pengguna uang cash (pixabay)
Semakin banyak masyarakat yang menggunakan uang elektronik, maka dapat mengurangi pengguna uang cash (pixabay)


Bisnis Bandung --- Pengamat Perdagangan internasional, Keuangan dan Perbankan dari Universitas Widyatama, Denny Saputera S.E., M.M mengemukakan, di era milenial seperti sekarang ini yang diikuti oleh perkembangan teknologi informasi yang pesat diikuti oleh gaya hidup masyarakat yang semakin modern, salah satunya dalam hal pembayaran menggunakan uang elektronik atau non tunai.

Model pembayaran yang dulu menggunakan uang tunai kini mulai beralih kearah non tunai atau dikenal dengan uang elektronik.

Dengan berkembangnya metode pembayaran menggunakan uang non tunai atau uang elektronik, merupakan ladang bisnis bagi dunia perbankan (Bank Indonesia).

Baca Juga: Sri Lanka Gagal Bayar Utang, Berikut Tindakan Nandalal Weerasinghe Untuk Mengatasi Krisis Ekonomi

Bank Indonesia menyampaikan bentuk alat pembayaran elektronik dalam dua bentuk yaitu Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK) dan uang elektronik.

Banyak keuntungan yang diperoleh negara apabila proses pembayaran menggunakan uang non tunai salah satu keuntungan utamanya adalah penghematan biaya transaksi.

Uang elektornik (e-money) merupakan salah satu alat pembayaran non tunai yang mana nilai dari e-money tersebut tertera sesuai dengan jumlah uang yang disetorkan pada pihak penerbit e-money tersebut.

Nilai dari e-money tersimpan didalam sebuah server dari penerbitnya. Nilai yang tersimpan dalam e-money bukan seperti simpanan atau tabungan biasa, sehingga tidak mendapatkan bunga ataupun mendapat jaminan dari pihak yang berwenang.

Terdapat perbedaan uang elektronik dengan alat pembayaran elektronik lainnya seperti kartu kredit atau kartu debet.

Kalau kartu kredit memiliki karakteristik dalam pembayaran secara online. Sedangkan uang elektronik sebagai alat pembayaran non tunai yang bisa dilakukan secara offline. (Bank Indonesia).

Baca Juga: Sanksi Ekonomi Rusia Berimbas Pada Stabilitas Minyak Dunia Serta Pada Kenaikan Pertamax Di Indonesia

Dalam penelitian Miskhin (2010) jika masyarakat mengganti cara transaksinya dengan menggunakan uang non tunai, konsekuensinya adalah penggunaan uang tunai menjadi lebih sedikit pada saat melakukan pembelian.

Sebaliknya jika pembelian lebih mudah dalam menggunakan uang tunai, maka lebih banyak uang yang digunakan untuk melakukan transaksi yang dihasilkan oleh pendapatan nominal yang sama, dan percepatan (velocity) akan turun.

Saat ini sistem pembayaran yang semakin canggih dan mudah dapat mengoptimalkan daya beli masyarakat.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Us Tiarsa

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X