Bisnis Bandung - Pengamat Perdagangan Internasional dari Universitas Widyatama, Dwi Fauziansyah Moenardy S.IP,. M.I.Pol mengemukakan, eskalasi perang Rusia dan Ukraina telah jelas mempengaruhi perekonomian global.
Aksi menjatuhkan sanksi ekonomi telah dilakukan oleh banyak negara dan tentu menganggu perekonomian, terutama pasar energi termasuk harga minyak akibat perang Rusia dan Ukraina.
Hal ini jelas jika kita melihat dalam Global Macro Outlook 2022—2023 yang dipublikasikan Moody's Investors Service pada Kamis (24/2/2022), lembaga tersebut menilai bahwa masalah geopolitik Rusia dan Ukraina dapat memengaruhi perekonomian global.
Terutama di sektor energi salah satunya minyak, dan dampak ini akan terasa secara langsung maupun tidak langsung pada Indonesia, papar Dwi Fauziansyah Moenardy S.IP,. M.I.Pol
Dwi Moenardy Fauziansyah menegaskan, sektor energi jelas tergangu karena Rusia merupakan salah satu pemain utama di pasar minyak dunia dan dipastikan akan berpengaruh terhadap perekonomian global.
Sanksi ekonomi yang dijatuhkan Amerika ke Rusia salah satunya adalah larangan ekspor migas dan diikuti oleh negara-negara lainnya sehingga pasokan minyak ke Eropa dan negara lainnya menjadi terganggu dan tak terkendali.
Baca Juga: Menyoal Efek Perang Rusia-Ukraina Terhadap Ekonomi RI
Tahun lalu, Rusia tercatat sebagai produsen minyak terbesar kedua di dunia.
Rusia memproduksi sekitar 10% dari pasokan minyak dunia. Rusia menguasai seperempat pasokan minyak ke Eropa dan menguasai sepertiga pasokan gas ke Eropa.
Geopolitik Rusia dan Ukraina memiliki resiko sehingga menyebabkan kekhawatiran bagi para pelaku pasar.
Walaupun sanksi tersebut tidak menargetkan secara langsung di sektor energi Rusia.
Para pelaku pasar atau importir memilih untuk menghindari pembelian minyak mentah Rusia karena adanya sanksi keuangan yang dikenakan pada Rusia.
Menurut Dwi Fauziansyah Moenardy S.IP,. M.I.Pol, perdagangan dunia terganggu karena Rusia dalam system keuangan global terblokir dan tidak memiliki akses pembiayaan, sehingga pasokan minyak dunia terganggu karena berkurangnya pasokan dari Rusia.
Sebelum perang Rusia dan Ukraina terjadipun kondisi pasokan minyak juga sangat ketat karena tingginya permintaan minyak saat pandemi covid-19 mulai mereda.
Kenaikan harga ini adanya faktor fundamental lonjakan permintaan global yang tidak sejalan dengan kenaikan produksi yang lamban dan terbatas akan pasokan yang ada.
Artikel Terkait
Konflik Rusia Dan Ukraina, Berdampakkah Pada Kenaikan Harga Minyak Bumi?
Rusia dan Ukraina Berkonflik, Apa Keuntungan Indonesia?
Rusia dan Ukraina Berkonflik, Terganggukah Hubungan Ekonomi Indonesia Dengan Ukraina?
Sanksi Ekonomi Rusia Berimbas Pada Stabilitas Minyak Dunia Serta Pada Kenaikan Pertamax Di Indonesia
Ditengah Invasi Rusia, Klub Sepak Bola asal Ukraina Catat Sejarah
Kehadiran Rusia di G20, Mengancam Eksistensi Kepresidenan G20 Indonesia