Pulihnya ekonomi di beberapa negara akibat pandemi, san saat Rusia menyerang Ukraina harga minyak dunia melonjak melampaui US$ 100 per barel dan saham Asia-Pasifik, Eropa, dan Wallstreet langsung anjlok.
Alhasil, harga komoditas energi mengalami kenaikan. Akibat kondisi saat ini, maka akan mendorong terjadinya inflasi sehingga mengancam biaya hidup jutaan orang, serta akan membuat bank sentral di seluruh dunia menaikan tingkat suku bunga sebagai langkah pengetatan kebijakan moneternya.
Baca Juga: Konflik Rusia dan Ukraina Berdampak Terhadap Fuktuasi Harga Emas
Hal ini pun terjadi di Indonesia salah satunya naiknya harga pertamax. Bahan bakar non-subsidi. Cepat atau lambat hal ini juga akan berpengaruh pada kenaikan bahan bakar minyak subsidi seperti pertalite dan solar yang tentunya berdampak pada kenaikan harga barang lainnya.
Tentu situasi geopolitik Rusia dan Ukraina sangat menghawatirkan. Pengaruh pada minyak dan gas terutama akan mempengaruhi APBN negara di tahun 2022 ini.
Karena kenaikan yang terjadi akan berdampak pada subsidi dan kompensasi listrik di Indonesia yang perlu diketahui terdapat penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dalam pembangkit listrik.
Karena Naiknya harga minyak mentah dunia itu memicu kenaikan harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP).
Kenaikan ICP sebesar 1 US$ per barel akan berdampak adanya penambahan subsidi dan kompensasi listrik sebesar Rp 295 Miliar, pungkas Dwi Fauziansyah Moenardy S.IP,. M.I.Pol.***
Artikel Terkait
Konflik Rusia Dan Ukraina, Berdampakkah Pada Kenaikan Harga Minyak Bumi?
Rusia dan Ukraina Berkonflik, Apa Keuntungan Indonesia?
Rusia dan Ukraina Berkonflik, Terganggukah Hubungan Ekonomi Indonesia Dengan Ukraina?
Sanksi Ekonomi Rusia Berimbas Pada Stabilitas Minyak Dunia Serta Pada Kenaikan Pertamax Di Indonesia
Ditengah Invasi Rusia, Klub Sepak Bola asal Ukraina Catat Sejarah
Kehadiran Rusia di G20, Mengancam Eksistensi Kepresidenan G20 Indonesia