bisnisbandung.com - Jutaan penduduk Ukraina masih harus bertahan tanpa listrik dan pemanas setelah serangan Rusia pada Rabu (23/11/2022).
Serangan Rusia kali ini adalah serangan yang paling menghancurkan sejauh ini, dimana serangan kali ini menghancurkan jaringan energi utama nasional Ukrenergo, menyebabkan jutaan penduduk Ukraina harus bertahan dalam gelap, tanpa cahaya, air atau panas, bahkan saat suhu di seluruh negeri berada di bawah nol.
Setelah 48 jam pemogokan, operator jaringan energi utama Ukrenergo mengatakan sistem tenaga listrik masih kekurangan 30% untuk memenuhi permintaan.
Baca Juga: Awas! Kenali 12 Ciri-ciri Gebetan Yang Suka Ghosting Agar Hidup Anti Galau
“Kru perbaikan bekerja sepanjang waktu”, katanya dalam sebuah pernyataan di Telegram.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, mengimbau warga Ukraina untuk menggunakan energi dengan hemat.
“Jika ada listrik, bukan berarti Anda bisa menyalakan beberapa peralatan listrik yang kuat sekaligus”, ucap presiden Volodymyr Zelenskiy dalam pidato video malam hari.
“Prioritas diberikan kepada fasilitas infrasturktur penting di semua wilayah: rumah ketel, stasiun distribusi gas, pasokan air, fasilitas pengolahan limbah, transportasi listrik umum beroperasi di beberapa wilayah”, ucapnya.
Sementara empat stasiun tenaga nuklir di Ukraina sudah berfungsi, yang dikatakan dua hari setelah serangan yang memaksa Ukraina menutup semuanya untuk pertama kalinya dalam 40 tahun, menciptakan apa yang disebut Kyiv sebagai resiko bencana atom.
Baca Juga: Awet muda jalur rebahan! Kebiasaan tidur ini bantu kamu cegah tanda penuaan.
Artikel Terkait
Belanja Negara Mencapai Rp 2.351,1 Triliun, Sri Mulyani: Itu Adalah 75.7 Persen Dari Total Belanja
Daw Aung San Suu Kyi dari Myanmar menyangkal tuduhan korupsi terbaru di pengadilan junta militer
Meski Tolak Permenaker 18 Tahun 2022, Apindo Jabar Beri Sinyal Positif Kenaikan Upah
3S CCO Contest 2022 Region Jawa Barat Kembali Digelar
Berapa Jumlah Provinsi Indonesia? Sudah Bertambah Sejak 17 November 2022
Indonesia Mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Hingga PLTS Terbesar Didunia