Daw Aung San Suu Kyi dari Myanmar menyangkal tuduhan korupsi terbaru di pengadilan junta militer

photo author
- Jumat, 25 November 2022 | 11:30 WIB
Potret Daw Aung San Suu Kyi, mantan pemimpin Myanmar yang terjerat kasus tuduhan korupsi oleh junta militer Myanmar (unsplash/Saw Wunna )
Potret Daw Aung San Suu Kyi, mantan pemimpin Myanmar yang terjerat kasus tuduhan korupsi oleh junta militer Myanmar (unsplash/Saw Wunna )
 

Bisnisbandung.com - mantan pemimpin Myanmar, Daw Aung San Suu Kyi, membantah tuduhan korupsi yang ditujukan kepada dirinya pada Selasa (22/11/2022), pada pengadilan yang dikendalikan oleh junta militer Myanmar, menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Sebelumnya, Daw Aung San Suu Kyi telah menjadi tahanan sejak junta militer menggulingkan pemerintahannya pada Februari 2021, dan telah dihukum atas 14 dakwaan, mulai dari korupsi hingga kepemilikan walkie-talkie secara ilegal dan melanggar pembatasan COVID.

5 diantara tuduhan korupsi yang menjerat Daw Aung San Suu Kyi terkait dengan penyewaan helikopter untuk seorang menteri pemerintah, dimana setiap tuduhan korupsi membawa hukuman penjara maksimum 15 tahun.

Baca Juga: Penting! Inilah Skill Yang Harus Dimiliki Programmer

Daw Aung San Suu Kyi bersaksi pada hari Selasa bahwa dia "hanya memberikan instruksi sesuai dengan prosedur kantor", dan menyatakan bahwa “Tidak ada korupsi dalam hal ini”, sebuah sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Pada bulan Juni, Daw Aung San Suu Kyi dipindahkan dari tahanan rumah di Naypyitaw yang dibangun junta militer ke kompleks penjara, di mana persidangannya dilanjutkan di pengadilan khusus.

Selama proses persidangan, wartawan dilarang menghadiri sidang pengadilan dan pengacara Daw Aung San Suu Kyi dilarang berbicara kepada media.

Sebelumnya, Turnell, penasihat ekonomi pemerintahan Daw Aung San Suu Kyi, ditangkap tak lama setelah kudeta dan dipenjara karena melanggar Undang-Undang Rahasia Resmi.

Baca Juga: Selamat Hari Guru Nasional! Inilah Sejarah Terjadinya Hari Guru

Militer menuduh adanya penipuan pemilih yang meluas selama pemilihan November 2020, yang dimenangkan dengan gemilang oleh Liga Nasional untuk Demokrasi Daw Aung San Suu Kyi.

Meskipun begitu beberapa pengamat internasional mengatakan pemungutan suara itu sebagian besar bebas dan adil (Diani Amadea Sanjaya).***

 

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Sumber: irrawaddy.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X