Bisnis Bandung - Bos perusahaan besar Tesla Elon Musk secara resmi mengambil alih Twitter setelah menyelesaikan kesepakatan pembayaran senilai $44 miliar untuk membeli jaringan media sosial tersebut.
Menurut laporan beberapa media setempat, usai secara resmi mengakuisisi perusahaan media sosial terbesar itu ,CEO Tesla Elon Musk langsung melakukan perombakan secara besar-besaran pada bagian jajaran Twitter tersebut.
Dalam salah satu keputusan pertamanya memimpin media sosial Twitter, Bos perusahaan Tesla Elon Musk itu, langsung memecat tiga eksekutif puncak termasuk CEO Parag Agrawal yang sebelumnya menjadi pemimpin di Perusahaan Twitter tersebut.
Baca Juga: Puluhan Ribu Pekerja di-PHK, Apindo Jabar Berupaya Bantu Para Pengusaha
Setelah memecat tiga eksekutif puncak perusahaan Twitter tersebut ,Chief Financial Officer Ned Segal dan Vijaya Gadde sebagai kepala kebijakan perusahaan telah meninggalkan kantor pusat Twitter, setelah mendapatkan kritikan dari Elon Musk secara terbuka.
Sebelumnya, juga beredar kabar bahwa Elon Musk akan memecat karyawan Twitter secara besar-besaran, meski hal ini belum tentu benar terjadi , mengingat Elon Musk baru mengakuisisi Twitter.
Elon Musk juga mengatakan bahwa ia akan menghabisi bot spam di Twitter. dimana Algoritma yang akan mendeteksi akun palsu juga akan dipublikasikan.
Selain itu, CEO Tesla tersebut juga sempat menyatakan bahwa ia ingin membuat Twitter menjadi tempat yang mencegah kebencian, dengan melakukan sensor seminimal mungkin.
Namun terlepas dari hal tersebut Elon Musk saat ini belum membocorkan secara detail tentang strategi ke depan terhadap perusahaan media sosial terbesar ini.
Baca Juga: Bukti hebatnya Presiden Jokowi, Sampai Indonesia dipercaya membangun Filipina
Pembelian CEO Tesla itu mengakhiri perjalanan selama enam bulan yang membuat Twitter awalnya menolak tawaran pembelian Elon Musk dan kemudian menuntut miliarder itu setelah dia memberi tahu bahwa akan membatalkan kesepakatan pembelian Twitter. karena kekhawatiran dengan akun spam dan tingkat keamanan yang rendah.
Ketertarikan Elon Musk membeli Twitter telah menjadi platform awal untuk perdebatan seputar kebebasan berbicara dan mengungkapkan pendapat pada era digital saat ini.
Pada hari kamis lalu, Elon musk juga sempat mengatakan, tujuannya membeli Twitter bukan untuk mendapatkan uang, tetapi demi kemanusiaan yang saya cintai ini.
pengkritik mengatakan bahwa kepemimpinan dibawa Elon Musk dapat berarti kebencian yang terbuka dan misinformasi, sementara banyak konservatif telah menggemborkan pengambilalihan itu sebagai korektif terhadap sensor Big Tech atas pandangan yang salah secara politis.
Pada bulan Mei, Elon Musk mengatakan dia akan mengaktifkan kembali akun Twitter mantan Presiden AS Donald Trump, yang telah dihapus karena atas tweetnya yang menyebabkan kerusuhan 6 Januari di US Capitol.
Artikel Terkait
Instrumen NASA Mendeteksi adanya 'Pemancar Super' Metana dari Luar Angkasa
Kacau ! Perusahaan Asuransi Kesehatan No 1 Australia mengatakan semua data pelanggan diretas
Resmi Ditarik Unilever, dry shampoo Dove Diduga Dapat Memicu Kanker
Mampu berkembang meski tak dianggap, Berikut daftar negara yang tak diakui dunia
Sadis, Karyawan Tewas Terjepit Mesin, Pabrik Roti Baguette Paris Tetap Beroperasi.
Baru Menjabat Setahun, CEO Twitter "Dirumahkan" Elon Musk dengan Pesangon Fantastis