SPI Tolak Kedelai GMO, Kembangkan Benih Lokal

- Rabu, 21 September 2022 | 11:22 WIB
pengembangan GMO di Indonesia harus ditolak, benih GMO masih kontroversial dan akan berdampak langsung bagi kehidupan petani di Indonesia. (dok. sekretariat kabinet)
pengembangan GMO di Indonesia harus ditolak, benih GMO masih kontroversial dan akan berdampak langsung bagi kehidupan petani di Indonesia. (dok. sekretariat kabinet)

Bisnisbandung.com - Serikat Petani Indonesia (SPI) menolak rencana pemerintah untuk mengembangkan benih kedelai rekayasa genetik atau genetic modified organism (GMO) di Indonesia.

Sebelumnya, (19/09), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam keterangannya pasca rapat tertutup terkait tata kelola dan peningkatan produktivitas kedelai, menyebutkan upaya untuk peningkatan produktivitas kedelai di Indonesia akan menggunakan bibit GMO.

Ketua Umum SPI, Henry Saragih menegaskan, SPI menolak mentah-mentah rencana pemerintah untuk mengembangkan benih kedelai rekayasa genetik atau genetic modified organism (GMO) di Indonesia.

Baca Juga: SPI Apresiasi Keseriusan Pemerintah Dalam Pembangunan Minyak Makan Merah Berbasis Koperasi

"Sejak SPI berdiri tahun 1998, kita selalu menolak tegas rencana pemerintah untuk melanggengkan penggunaan benih GMO ini"

"Pada masa pemerintahan SBY kita sudah menghentikannya. Demikian juga pada masa pemerintahan Jokowi sekarang. Pada tahun 2016 yang lalu, perusahaan benih internasional sudah sempat mendorong pemerintah untuk melepas benih jagung GMO mereka NK 603," kata Henry

Henry menekankan, pengembangan GMO di Indonesia harus ditolak mengingat benih GMO sendiri masih kontroversial dan akan berdampak langsung bagi kehidupan petani di Indonesia.

SPI memandang ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pemerintah terkait benih GMO ini.

Pertama, benih GMO masih kontroversial dari aspek kesehatan dan belum sepenuhnya aman.

"Informasi yang kami dapatkan, beberapa negara di Eropa bahkan melakukan moratorium terkait penggunaan benih GMO karena memiliki dampak jangka panjang bagi kesehatan manusia, seperti berpotensi menimbulkan kanker,” ujarnya.

Kedua, benih GMO berpotensi merusak lingkungan serta mengancam keanekaragaman benih lokal yang ada di Indonesia.

Baca Juga: SPI: BBM Naik, Pemerintah Harus Mengambil Langkah-langkah Perbaikan Secara Komprehensif

Kehadiran benih GMO akan menghilangkan keragaman hayati benih nusantara.

"Kita ketahui dulu ada berbagai varietas kedelai yang umum di Indonesia, seperti gepak ijo, gepak kuning, dan galunggung. Ada juga varietas kedelai wilis yang bijinya besar-besar dan sekarang ada kedelai grobogan,” paparnya.

Halaman:

Editor: Ahmad Farizal

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Dampak cyberbullying bagi anak muda

Rabu, 12 April 2023 | 17:40 WIB
X