SPI Apresiasi Keseriusan Pemerintah Dalam Pembangunan Minyak Makan Merah Berbasis Koperasi

- Rabu, 14 September 2022 | 15:00 WIB
Hadirnya koperasi yang dikelola oleh petani akan memutus ketergantungan pada korporasi transnasional yang selama ini “mengatur” harga sawit dunia, termasuk Indonesia. (Bisnisbandung.com /  Dadan)
Hadirnya koperasi yang dikelola oleh petani akan memutus ketergantungan pada korporasi transnasional yang selama ini “mengatur” harga sawit dunia, termasuk Indonesia. (Bisnisbandung.com / Dadan)


Bisnisbandung.com - KemenKopUKM telah resmi menerima Detail Engineering Design (DED) dari tim Pusat Penelitian Kelapa Sawit yang akan menjadi acuan bagi pembangunan pabrik minyak makan merah ke depannya, Senin kemarin (12/09).

Dengan diterimanya DED ini, MenKopUKM Teten Masduki optimis hal ini akan mempercepat pembangunan pabrik minyak makan merah agar dapat diluncurkan untuk publik pada Januari 2023.

Menanggapi hal ini, Ketua Umum Serikat Petani Indonesia (SPI) Henry Saragih menyampaikan apresiasinya atas keseriusan pemerintah dalam membangun pabrik minyak makan merah berbasis koperasi.

"Apresiasi tinggi kami sampaikan kepada Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) dan KemenkopUKM," katanya.

Baca Juga: SPI: BBM Naik, Pemerintah Harus Mengambil Langkah-langkah Perbaikan Secara Komprehensif

Henry menyampaikan, berdasarkan riset PPKS yang sudah diamini oleh KemenkopUKM, biaya logistik dari produksi minyak makan merah ini kecil bahkan hampir tidak ada sehingga sangat memungkinkan untuk dibangun di sentra atau di daerah-daerah pedesaan penghasil sawit.

“Tanah-tanah yang sudah direforma agraria, yang sudah petani tanami sawit dan berbuah, tentu mereka memerlukan pabrik kelapa sawit (PKS) sekaligus pabrik minyak makan agar sawitnya bisa diserap dengan harga yang layak"

"Di sinilah peran koperasi muncul untuk mengelola pks dan pabrik minyak makan merah tersebut"

"Koperasi membeli sawit dengan harga layak, dan menjual produk turunannya berupa minyak goreng dengan harga terjangkau di tangan konsumen,” paparnya.

“Hadirnya koperasi yang tentunya dikelola juga oleh petani ini tentu saja akan memutus ketergantungan pada korporasi transnasional yang selama ini “mengatur” harga sawit dunia, termasuk Indonesia,” lanjutnya.

Baca Juga: SPI Apresiasi Perhatian Presiden Kepada Pengelolaan Minyak Makan Merah oleh Koperasi

Henry melanjutkan, inilah pentingnya pengembangan teknologi pertanian yang difasilitasi pemerintah yang dapat dikembangkan oleh koperasi petani.

"Pabrik minyak makan merah ini berdasarkan riset terukur yang dikeluarkan oleh PPKS, memang ideal untuk dikembangkan koperasi dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) karena nilai investasi yang lebih kecil dibandingkan pabrik minyak goreng komersial," lanjutnya.

Henry menambahkan, SPI sebagai salah satu ormas tani terbesar di Indonesia yang anggotanya tersebar di lebih dari 20 provinsi siap bersama pemerintah melalui KemenkopUKM untuk menjalankan dan mensukseskan program minyak makan merah ini.

Halaman:

Editor: Ahmad Farizal

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Rajiv Siap Wadahi Aspirasi Pemuda Kabupaten Bandung

Sabtu, 16 September 2023 | 18:30 WIB

Teladani Mahatma Gandhi, Pejuang Anti Kekerasan

Selasa, 12 September 2023 | 18:15 WIB

Catat! Ini Syarat dan Dokumen Wajib di Seleksi CPNS 2023

Senin, 11 September 2023 | 22:00 WIB
X