Artinya, kalau memang Anies Baswedan cukup moncer/genuine misalnya, karena banyak isu soal survey ini tidak bisa kita percaya semua.
Kalau memang genuine secara internal kuat dari survey yang diadakan masing-masing internal partai politik, bisa jadi menggunakan Anies Baswedan.
Dengan menggaet atau menggunakan Anies Baswedan adalah keuntungan bagi partai pengusungnya.
Baca Juga: SalahkaH Anies Baswedan Gunakan Isu Agama? Prabowo, Ganjar Pranowo, Erick Tohir Bagaimana?
Koalisi Indonesia Bersatu ini bisa memanfaatkan Anies Baswedan atau dimanfaatkan Ganjar Pranowo.
"Saya (read: Refly Harun) berharap poros bertiga ini (read : Partai Golkar, PAN, PPP) yang tergabung kedalam Koalisi Indonesia Bersatu ini, bisa dilestarikan dan tidak perlu untuk diikuti yang lainnya, karena yang bertiga ini sudah cukup"
Yang lainnya, misalnya Partai Gerindra menggandeng PKB, mengusung Prabowo Subianto - Muhaimin
Kemudian PDIP maju sendiri, dengan mengusung Ganjar Pranowo - Puan Maharani.
Kemudian Partai Nasdem - Partai Demokrat - PKS mengajukan satu lagi calon.
Baca Juga: Refly Harun: Ganjar Pranowo Sepertinya Disingkirkan PDIP, Apakah ini Drama?
"Nah begitu manis pertarungannya, karena ada 4 (empat) pasangan calon"
"Tetapi saya tetap berharap Presidential Threshold dihilangkan, biar fair kompetisinya yang harus kita hormati dalam demokrasi"
"Kita justru sempit-sempitkan, sehingga banyak orang-orang tertentu, partai-partai tertentu, elit-elit tertentu yang berhak bicara, pemikiran-pemikiran yang lainnya tidak boleh"
"Presidential Threshold membuat anak-anak bangsa yang potensial tidak bisa maju sebagai Capres atau Cawapres, padahal memiliki elektabilitas gara-gara Presidential Threshold"
"Presidential Threshold tidak ada dalam sistem presidensial, dan sistem Presidential Threshold membuat Pilpres tidak demokratis" pungkas Refly Harun
Artikel Terkait
Jokowi Bertolak Ke Washington Hadiri KTT Khusus Asean - AS
Cegah Hepatitis Mesterius Bagi Anak – Anak, Retno Listyarti: Jangan Menerapkan PTM 100 Persen
Refly Harun: Ruhut Sitompul, Kritiklah Anies Baswedan Secara Intelektual, Bukan Kekerasan Verbal
Petani Kena Pajak?, Dedi Mulyadi: Pemerintah Dinilai Tidak Tepat
Green Economy Jadi Nilai Plus Produk UMKM Untuk Bersaing Secara Global