bisnisbandung.com - Tragedi kecelakaan pesawat Jeju Air dengan nomor penerbangan 7C2216 di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan, telah menewaskan 96 orang hingga pukul 13:56 waktu setempat, dilansir dari Korean Herald.
Otoritas khawatir jumlah korban tewas dapat meningkat hingga 179, mengingat hanya dua orang yang selamat dari total 181 penumpang dan awak pesawat.
Pesawat Boeing 737-800 ini mengalami kecelakaan setelah melewati landasan pacu, menabrak pagar pembatas bandara, dan terbakar hebat.
Baca Juga: Reaksi Soal Klaim Connie Simpan Bukti, Rocky Gerung: Ibu Mega Tidak Mungkin Ditaklukan Jokowi
Kedua orang yang selamat adalah anggota kru, satu pria dan satu wanita, yang ditemukan dalam kondisi kritis.
Sayangnya, tidak ada tanda-tanda tambahan korban selamat dari penumpang lainnya, dan kondisi reruntuhan pesawat membuat peluang penyelamatan sangat kecil.
Fuselase pesawat hancur total dalam insiden ini, sehingga proses identifikasi korban menjadi sangat sulit.
Tim penyelamat terus bekerja untuk menemukan sisa jenazah penumpang yang hilang, sementara kamar jenazah sementara telah didirikan untuk menampung korban yang telah ditemukan.
Baca Juga: Sobary Soroti Pembelaan Laksamana Sukardi untuk Jokowi dan Kritiknya terhadap PDIP
Lebih dari 720 personel, termasuk petugas bandara, pemadam kebakaran, polisi, militer, dan penjaga pantai, dikerahkan untuk mendukung operasi penyelamatan.
Api yang melahap pesawat berhasil dikendalikan dalam waktu 43 menit, namun proses evakuasi masih berlangsung intensif.
Pesawat yang berangkat dari Bangkok pukul 01:30 waktu setempat dijadwalkan mendarat di Muan pada pukul 08:30.
Namun, pada upaya pendaratan pertama, pesawat gagal mendarat dan melakukan "go around," yaitu manuver penerbangan untuk membatalkan pendaratan dan mencoba kembali.
Baca Juga: Saut Situmorang: Kasus Hasto Hanya Berdasarkan Bukti Lama, Tidak Ada Temuan Baru