Reaksi Soal Klaim Connie Simpan Bukti, Rocky Gerung: Ibu Mega Tidak Mungkin Ditaklukan Jokowi

bisnisbandung.com - Rocky Gerung memberikan pandangan tajam mengenai pengungkapan Connie Rahakundini Bakrie yang klaim menyimpan bukti milik Hasto Kristiyanto, Sekjen PDIP 

Rocky Gerung menilai situasi ini telah berkembang menjadi perang panjang yang melibatkan data, isu, hingga skandal besar yang dapat mengubah peta politik Indonesia.

“Jika Ibu Connie menunjukkan dengan jelas bahwa peristiwa-peristiwa yang mungkin akan dicicil dalam perseteruan antara Pak Hasto dengan Pak Jokowi, pasti akan memunculkan banyak spekulasi,” katanya dilansir dari youtube Rocky Gerung Official.

Baca Juga: PDIP Jadi Partai Oposisi, Laksamana Sukardi: Mengambil Peran Ini Harus ‘Mandi Junub’ Elitnya Bersih dulu

Rocky Gerung melihat langkah Connie Rahakundini yang disebut-sebut mengamankan dokumen penting  milik Hasto, Sekjen PDIP, di Rusia sebagai bagian dari strategi yang matang.

 Dokumen tersebut diperkirakan berisi bukti-bukti terkait dugaan korupsi dan skandal besar selama masa pemerintahan Jokowi.

“Ini juga yang membuat kita dari awal mengetahui bahwa Ibu Mega tidak mungkin ditaklukkan hanya oleh ancaman Jokowi,” lugasnya.

Ia menyebut ini sebagai bagian dari "perang data," di mana kedua belah pihak berusaha menggunakan informasi sebagai senjata untuk menjatuhkan lawan.

Baca Juga: Pengamat Tegaskan PDIP Perlu Ganti Sekjen: Supaya Hasto Fokus dengan Kasus Hukumnya

Rocky Gerung mengaitkan konflik ini dengan dinamika kekuasaan yang telah berlangsung selama sepuluh tahun pemerintahan Jokowi.

Ia menilai bahwa semua data penting pasti tersimpan di PDIP, sehingga perseteruan ini tak lepas dari upaya Jokowi untuk mengendalikan narasi politik.

“Dan itu pasti ada dokumen tentang kejahatan Jokowi. Enggak mungkin itu dokumen tentang kejahatan Ibu Mega,” jelasnya.

“Dalam hal ini, Ibu Connie memberi semacam jaminan bahwa apa yang dia ketahui itu adalah sesuatu yang menyangkut kekuasaan Pak Jokowi,” lanjutnya.

Baca Juga: Politisi PSI Sebut Hasto Kristiyanto ‘Playing Victim’: Melodramanya Cukup Pintar