Bisnisbandung.com - Inflasi yang tinggi di berbagai belahan dunia juga dialami oleh Argentina saat ini. inflasi yang mencapai 80% year on year tersebut telah mendorong meningkatnya penggunaan Cryptocurrency.
Warga Argentina diketahui menggunakan Cryptocurrency sebagai alat untuk menjaga daya beli melalui pembelian stablecoin seperti BUSD dan USDT.
Hal tersebut diungkapkan oleh Bitso melalui hasil survey tentang penggunaan Cryptocurrency terhadap warga di negara Amerika Selatan tersebut.
Baca Juga: Pengurus IA ITB Jakarta Dikukuhkan dan Siap Bersinergi untuk Masyarakat Jakarta
Inflasi menjadi masalah besar bagi beberapa negara di Amerika Latin yang ekonominya sedang dilanda krisis ekonomi saat ini.
Argentina, salah satu ekonomi terbesar di kawasan itu, kini menghadapi tingkat inflasi yang mengamuk yang mempengaruhi kantong warga.
Laporan IHK terbaru mengungkapkan bahwa harga naik sebesar 7% MoM (bulan-ke-bulan), dengan angka-angka ini menjadi yang kedua setelah inflasi Venezuela, yang telah mencapai lebih dari 100% YoY (tahun-ke-tahun).
Baca Juga: HIPMI KBB, Bangkit Solid
Harga makanan dan minuman naik 7,1% pada bulan Agustus, sementara barang-barang lainnya mencatat kenaikan yang lebih tajam, seperti pakaian dan peralatan.
Akumulasi angka inflasi mencapai 78,5%, tertinggi sejak 1991 di tengah iklim ketidakpastian ekonomi dan politik, dengan negara yang memiliki tiga menteri ekonomi dalam waktu kurang dari tiga bulan.
Peso Argentina adalah salah satu mata uang fiat yang paling menderita di Latam, kehilangan lebih dari 25% terhadap dolar ketika mempertimbangkan nilai tukar resmi, dan hampir 50% nilainya menggunakan nilai tukar "biru" tidak resmi sebagai referensi.
Baca Juga: Australia Memiliki Penambangan Crypto Ramah Lingkungan, Simak Sumber Energinya
Kinerja ekonomi Argentina yang buruk telah mengarahkan warganya untuk mencari cara alternatif untuk mempertahankan daya beli mereka terhadap inflasi, dan untuk mempertimbangkan Cryptocurrency dan stablecoin bahkan di tengah tren harga negatif saat ini.
Sementara Argentina tidak lagi berada di 10 negara teratas dengan adopsi Cryptocurrency terbanyak, menurut Chainalysis, studi lokal mengkonfirmasi bahwa adopsi terus tumbuh.
Artikel Terkait
Burn Rate Crypto Shiba Inu (SHIB) Melonjak 3000 persen, Harga Siap Meroket?
IHSG sempat menyentuh All Time High (ATH)! Apakah Masih ada Saham yang Menarik?
Pasar Crypto dan Saham Mengalami Penurunan Signifikan, Investor Menanti Pengumuman Suku Bunga The Fed
Harga Crypto Ethereum (ETH) Turun Hingga Menembus 1.500 USD, lebih dari $150 juta dilikuidasi dalam 24 jam
Mau Hidup Enak Menjadi Full-time Investor? Anda Perlu Mempersiapkan Hal-Hal ini
Berakhirnya era PoW, Hanya 6 Crypto dari 50 Crypto dengan Market Cap Terbesar yang Menggunakan Konsensus PoW