IHSG sempat menyentuh All Time High (ATH)! Apakah Masih ada Saham yang Menarik?

- Jumat, 16 September 2022 | 12:00 WIB
Ilustrasi Penguatan IHSG masih berlanjut  (Unsplash)
Ilustrasi Penguatan IHSG masih berlanjut (Unsplash)

Bisnis Bandung - Pada penutupan market Kamis siang hari kemarin (15/9) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menyentuh level all time high(ATH) sepanjang sejarah bursa saham yakni sebesar 7377.

Namun penguatan tersebut sayangnya hanya terjadi di sesi I, pada pembukaan sesi II banyak dilakukan aksi profit taking sehingga IHSG di tutup di level 7305 atau menguat sebesar 0,38% dari penutupan hari Rabu 14 September.

Dikutip dari platform Refinitiv Eikon, penguatan IHSG disebabkan oleh pelaku pasar sudah dapat mengantisipasi laporan inflasi Amerika yang lebih tinggi dari prediksi.

Pada perdagangan Rabu (14/9) yang berakhir kamis pagi kemarin waktu Indonesia, Dow Jones Industrial Average naik 30,12 poin atau 0,1% menjadi 31.135,09. Indeks S&P 500 menguat 13,32 poin atau 0,34% menjadi 3.946,01. Sedangkan Nasdaq Composite menambahkan 86,10 poin atau 0,74% menjadi 11.719,68.

Baca Juga: SPI Apresiasi Keseriusan Pemerintah Dalam Pembangunan Minyak Makan Merah Berbasis Koperasi

Hal tersebut membuat bursa asia kompak menguat pada hari Kamis (15/9), namun sektor apa sajakah yang berkontribusi besar dalam pemecahan rekor ATH IHSG kemarin?

Dari data stockbit.com diperoleh sektor property adalah sektor yang berkontribusi paling besar, dengan kenaikan sebesar 2,14%.

Saham-saham dari sektor ini yang memiliki kapitalisasi besar kompak menguat, seperti CTRA menguat 6,86%, SMRA sebesar 8,46%, dan APLN sebesar 11,76%

Setelah sektor properti, penguatan IHSG juga didukung oleh sektor Industri dan tambang, beberapa saham yang naik adalah INDX yang ARA sebesar 25%, ABMM naik sebesar 20,20% dan BSSR sebesar 5,53%.

Hal ini tentunya berdampak positif bagi bursa saham di Indonesia, saat ini investor tidak perlu khawatir karena bursa kita cukup tahan dengan data di Bursa Amerika.

Baca Juga: Bjorka Semakin Tak Terbendung, Menteri BUMN Minta Bantuan Masyarakat. Ini Jawabannya

Dengan kenaikan seperti ini apakah masih ada saham yang menawarkan return menarik atau di bawah harga wajar?

Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya menyebut, “dari dalam negeri, usulan kementerian BUMN menggunakan mobil listrik menjadi penopang kenaikan saham big caps seperti PT Astra International Tbk. (ASII) sebagai distributor kendaraan premium” dikutip dari market.bisnis.com.

Hal tersebut membuat ASII masih cukup menarik untuk dilirik selain saham-saham dari sektor komoditas yang memang membukukan kenaikan yang cukup tinggi di 2022 (Anky Pahlandy).***

Editor: Yayu Rahayu

Sumber: stockbit.com, market.bisnis.com

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Serba-Serbi Transaksi Aset Kripto 3 Bulan Terakhir 2023

Senin, 18 September 2023 | 19:30 WIB

Beli Saham CNMA Cinema XXI Bikin Untung Atau Rugi?

Kamis, 14 September 2023 | 16:30 WIB

Robert Kiyosaki: Pasar Real Estate akan Runtuh

Rabu, 13 September 2023 | 12:00 WIB
X