Berdasarkan data laporan manual dari 22 provinsi yang terdampak bahwa ternak yang telah divaksinasi sejak tanggal 25 Juni 2022 sampai tanggal 17 Juli 2022 sebanyak 636.205 ekor atau 79,8 persen dari 798.400 dosis vaksin yang sudah didistribusikan pada tahap 1.
“Saat ini vaksin (PMK) masih terus didistribusikan dan kegiatan vaksinasi masih terus berjalan,” kata Nasrullah menambahkan.
Selain itu, Nasrullah mengatakan Pemerintah Indonesia saat ini juga telah mengalokasikan tambahan vaksin sebanyak 28.841.638 dosis dan penggantian ternak/santunan sebanyak 15.000 ekor.
Baca Juga: Pilah-Pilih Hewan Kurban di Tengah Wabah PMK, Pastikan Ada 2 Syarat Ini
“Kita juga mengalokasikan tambahan untuk penyediaan obat-obatan dan vitamin sebanyak 2,5 juta dosis, serta penandaan untuk pendataan ternak sebanyak 14.825.819 unit,” ujarnya.
Pelaksanaan tambahan vaksinasi dan komponen pendukung PMK lainnya ini telah dialokasikan melalui Anggaran Belanja Tambahan (ABT) Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tahun 2022 senilai Rp 3,08 Triliun yang akan efektif dilaksanakan dalam 4 bulan kedepan dengan harapan penanganan PMK dapat optimal dikendalikan.
Pemerintah menargetkan untuk wilayah zona merah dengan jumlah kasus terendah secepatnya menjadi hijau (zero kasus) dengan dilakukan pemotongan bersyarat.
“(Provinsi) Kepulauan Riau dan Kalimantan Selatan dilaporkan saat ini sudah zero (0) kasus, sedangkan yang lain masih dalam proses,” kata Nasrullah.
“Ternak yang dipotong bersyarat diberikan Bantuan Pemerintah dengan mengacu pada Keputusan Menteri Pertanian No 518/KPTS/PK.300/M/7/2022 tanggal 7 Juli 2022,” ungkapnya.
Baca Juga: Ternak di 20 Kabupaten Kota Sudah Terjangkit PMK, Kementan Batasi Lalu Lintas Ternak Antar Provinsi
Lebih lanjut Nasrullah tekankan, pemerintah bersama Pemerintah Daerah dan kerjasama dengan Stakeholder terkait lainnya saat ini tengah fokus dan terus bekerja keras untuk mengendalikan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia.
“Gugus Tugas di tingkat Nasional, Provinsi dan Kabupaten/Kota dengan jumlah posko 177 unit siap siaga 24 jam bekerja untuk mengatasi PMK ini kita juga bekerjasama dengan BNPB, TNI, dan Polri,” kata Nasrullah.
“Kalau kita lihat dari data siagapmk.id saat ini, ternak sakit yang dilaporkan sebanyak 1.149 ekor atau menurun sebesar 91,19 % dari puncak kasus, kita harapkan PMK ini secepatnya bisa kita atasi bersama dengan kerjasama semua pihak,” ujarnya.***
Artikel Terkait
Menteri Peternakan : PMK Ada tapi Prosesnya Penyembuhannya Sangat Maksimal
Bupati Sumedang Ingatkan Warga Tidak Usah Panik dengan PMK
Tak Hanya Peternakan, Kebon Binatang Bandung pun Waspada PMK