Bupati Sumedang Ingatkan Warga Tidak Usah Panik dengan PMK

photo author
- Kamis, 19 Mei 2022 | 15:00 WIB
Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir berbincang dengan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (Kewoy Guntara)
Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir berbincang dengan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (Kewoy Guntara)

Bisnis Bandung - Bupati Sumedang H Dony Ahmad Munir dalam kesempatannya mengucapkan terima kasih kepada Menteri Pertanian yang sudah bergerak cepat mendatangi Sumedang. 

"Hasil yang positif dari laboratorium dua sapi di Cikeyeup Jatinangor dan sembilan yang diduga. Jadi dengan kondisi ini  seluruh komponen dinas kami kerahkan untuk mengobati," ucapnya. 

Bupati mengungkapkan, sapi yang terjangkit berangsur-angsur sembuh dan ia pun telah menurunkan tujuh belas dokter hewan ke lapangan untuk mengawasi ternak ternak lainnya. 

"Kalau ada yang sakit bergejala, agar cepat disembuhkan, dilokalisir supaya tidak cepat menyebar. Yang kami lakukan adalah pengawasan lapangan terutama di sentra-sentra sapi, kerbau dan sebagainya serta mengedukasi masyarakat. Kalau ada kasus-kasus, cepat melaporkan," ujarnya. 

Baca Juga: Menteri Peternakan : PMK Ada tapi Prosesnya Penyembuhannya Sangat Maksimal

Lebih lanjut pihaknya sudah menyiapkan aplikasi untuk melaporkan penemuan kasus dan memberikan makanan yang bergizi dan vitamin untuk sapi yang terjangkit PMK

"Itu adalah langkah-langkah kami dalam rangka mengedukasi kepada para peternak dan mengawasi langsung sentra-sentra sapi sehingga sejak dini bisa diketahui setelah di uji labnya," katanya. 

Ia pun mengimbau warga Sumedang agar tidak panik dalam menghadapi Idul Adha sehubungan ketersediaan daging kurban. 

"Saya berharap tidak panik. Kasus sudah bisa terkendali dan yang sakit sudah hampir sembuh. Mohon doanya sampai Idul Adha kaitan dengan Sapi tersebut. Kami all out untuk mencegah ini dan menanganinya," katanya. 

Jajang Nurzaman salah seorang peternak sapi yang dikunjungi Menteri tidak menyangka banhwa sapinya terjangkit PMK. 

Baca Juga: PMK Serang Sapi Perah, Produksi Susu Berkurang 80%, Jabar Berlakukan Mikro Lockdown

"Gejalanya mulut sapi berbusa, tidak mau makan, kasusnya sama dengan sapi yang terkena demam tiga hari. Makin ke sini dilihat, gejala hidungnya luka, belum terlihat gejala kelumpuhan tetapi kakinya agak sakit karena luka diantara kuku yang melepuh," ungkapnya. 

Ia menceritakan kronologi bagaimana mendapatkan sapi yang terjangkit PMK tersebut. 

"Saya nanya orang Purwakarta yang menjual sapi ke saya. Sapinya berasal dari Situbondo Jawa Timur. Baru delapan hari di sini," ucap Jajang.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Yayu Rahayu

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Soal Kasus Resbob, Polisi Telusuri Dua Tersangka Lain

Rabu, 17 Desember 2025 | 20:00 WIB
X