news

Rocky Gerung: Capres Pasang Taruhan, Sedangkan Etikabilitas Dan Intelektualitasnya Tidak Diasuh

Senin, 9 Mei 2022 | 14:09 WIB
Capres bermanuver elektabilitas, kesampingkan intelektualitas dan etikabilitas (Instagram Rocky Gerung Official)


Bisnis Bandung --- Pengamat Politik Dan Kebijakan Publik, Rocky Gerung mengatakan, untuk apa mencari manuver elektabilitas kalau etikabilitas dan intelektualitas tidak diperoleh.

Dikatakan Rocky Gerung, masyarakat Indonesia semakin lama semakin cerdas, semakin rasional dalam melihat realitas dan dalam menentukan pilihan politik.

Masyarakat Indonesia menganggap bahwa manuver-manuver meminta restu, mencari wangsit yang dilakukan sejumlah Capres, merupakan manuver yang betul - betul kampungan, tegas Rocky Gerung dichannel youtube Rocky Gerung Official, tayang 08/05/2022.

Ditegaskan Rocky Gerung, seharusnya calon-calon pemimpin bangsa, menunjukkan bahwa anda punya otak, punya wawasan, anti korupsi anti Presidential Threshold 20%.

Baca Juga: Refly Harun: Ada Blok Anies Baswedan dan Blok Ganjar Pranowo, Sedangkan Blok Prabowo Subianto Tidak Terlihat

Presidential Threshold 20% itu mengakibatkan kembali bangsa Indonesia dalam kondisi perpecahan, dan Presidential Threshold 20% itu adalah andalan oligarki.

Maka dorong Presidential Threshold 0%. Kalau tidak mau tempuh Presidential Treshold 0%, itu artinya kita mengikuti permainan oligarki saja.

Semua pasang taruhan didalam wilayah kebudayaan, sementara wilayah etikabilitas dan intelektualitasnya tidak diasuh, tegas Rocky Gerung.

Menurut Rocky Gerung, kalau mau konsisten, maka lakukan sesuai/berdasarkan kemampuan sendiri, calon-calon pemimpin bangsa bukan mencari wangsit, meminta restu ditempat-tempat yang sesungguhnya bertentangan dengan asas demokrasi.


Hilangkan Politik Identitas

Rocky Gerung mengatakan, kita ingin supaya apa yang telah terjadi diera tahun 50 an itu berulang kembali, sehingga kita masuk ke politik yang sifatnya "cross loyalities", kita "cross cutting loyalities".

Baca Juga: Rocky Gerung: IKN Berlanjut, APBN Untuk Menghasilkan Kesejahteraan Bukan Investasi Akumulasi Elitis

Cross loyalities atau cross cutting loyalities itu misalnya, kalau seorang itu beragama Islam maka tidak harus pemimpinya Islam, atau yang beragama kristen pemimpinya tidak harus beragama Kristen pula.

Tetapi dalam konsep/teori cross loyalities atau cross cutting loyalities, kita ada semacam saling silang identitas, supaya kita hilang nuansa politik identitasnya.

Halaman:

Tags

Terkini