Bisnisbandung.com - Ketegangan antara Iran dan Israel terus meningkat, memicu kekhawatiran global terhadap potensi eskalasi yang lebih luas.
Pemerintah Iran menyatakan akan melanjutkan serangan militernya hingga agresi dari Israel benar-benar dihentikan.
Sejumlah rudal Iran bahkan terlihat melintasi wilayah udara Kuwait, meskipun tidak menimbulkan ancaman langsung ke negara tersebut, menurut pernyataan militer Kuwait.
Merespons situasi yang semakin memburuk, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menetapkan status siaga satu untuk perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) di Iran.
Menurut Judha Nugraha, Direktur Perlindungan WNI Kemlu, status ini diberlakukan karena situasi dianggap telah membahayakan jiwa WNI.
“Ya, kita rencanakan akan menerbangkan mereka menggunakan pesawat komersial secara bertahap. Rencananya tahap pertama akan tiba hari Selasa, tanggal 24 Juni,” ungkapnya dilansir Bisnis Bandung dari youtube Kompas TV.
Serangan Iran saat ini tidak hanya menyasar instalasi militer dan nuklir, tetapi juga instalasi sipil dan energi, termasuk wilayah yang dekat dengan KBRI Teheran.
“Jadi perjalanan evakuasi jalan darat dari Teheran menuju ke kota Astara dan kemudian melintas perbatasan menuju Azerbaijan memakan waktu lebih kurang 16 jam,” jelasnya.
Baca Juga: Penyangkalan Kasmudjo Hingga Dugaan Dibuat di Pasar Pramuka, Prof Ikrar: Tuhan Tidak Tidur
Judha menjelaskan bahwa berdasarkan pemantauan intensif dan perintah langsung dari Menteri Luar Negeri, pemerintah segera mengaktifkan rencana kontinjensi untuk mengevakuasi WNI dari Iran. Sebanyak 97 WNI telah dipindahkan dari Teheran melalui jalur darat menuju Azerbaijan.
Rute evakuasi dimulai dari Teheran ke kota Astara, yang berada di perbatasan Iran-Azerbaijan, menggunakan empat unit bus.
Perjalanan ini menempuh waktu sekitar 16 jam. Setelah tiba di perbatasan, para WNI dijemput oleh tim dari KBRI Baku dan dibawa ke ibu kota Azerbaijan untuk beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan ke Indonesia.
Judha menyebut bahwa perjalanan panjang tersebut mempertimbangkan faktor keselamatan dan kondisi penumpang, termasuk anak-anak. Oleh karena itu, sebelum diterbangkan ke Indonesia, para WNI diinapkan terlebih dahulu di Baku.
Baca Juga: Pengamat Soroti Adanya Nama-Nama Kunci dalam Dugaan Ijazah Palsu Jokowi