Dampak Langsung Perang Israel–Iran ke Indonesia, Menkeu Sri Mulyani Mewanti-Wanti

photo author
- Rabu, 18 Juni 2025 | 19:30 WIB
Sri Mulyani, Menteri Keuangan (Tangkap layar youtube Kompas TV)
Sri Mulyani, Menteri Keuangan (Tangkap layar youtube Kompas TV)

bisnisbandung.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa pecahnya perang antara Israel dan Iran bukan sekadar persoalan geopolitik regional, tetapi membawa dampak langsung yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia.

Ia menyoroti bahwa ketegangan tersebut telah menciptakan risiko-risiko yang bersifat segera, terutama dalam aspek harga komoditas dan stabilitas makroekonomi nasional.

Sri Mulyani menilai bahwa salah satu konsekuensi paling nyata dari konflik ini adalah meningkatnya harga komoditas global, khususnya minyak. Kenaikan harga energi ini berpotensi memicu tekanan inflasi dalam negeri.

Baca Juga: Impeachment Gibran Sulit Terwujud, Pakar Soroti Kuatnya Relasi Prabowo dan Jokowi

Di saat yang sama, ketegangan geopolitik memunculkan ketidakpastian di pasar global yang dapat mengakibatkan pelemahan pertumbuhan ekonomi dunia.

“Ditambah dengan berbagai kebijakan-kebijakan makro, terutama di bidang fiskal negara-negara maju,
dan kemudian ditambah dengan kondisi geopolitik dan security yang sangat negatif, menegang, dan bahkan sudah pecah perang,” jelasnya dilansir dari youtube Kompas TV.

“Yang menimbulkan kemudian ketidakpastian komoditas dan supply chain. Ini semuanya menghasilkan dua risiko yang immediate,” terusnya.

Baca Juga: Mengejutkan! Pertama Kali Pengembalian Uang Korupsi Sebelum Sidang, Apa Maknanya?

Kombinasi keduanya lonjakan harga dan melemahnya ekonomi menurutnya adalah kondisi yang harus diantisipasi secara serius.

Lebih lanjut, Sri Mulyani menyoroti dampak pada nilai tukar rupiah, suku bunga, dan aliran modal internasional.

Konflik yang makin menegang bisa menyebabkan arus keluar modal (capital outflow), yang berimbas pada pelemahan nilai tukar dan peningkatan tekanan pada sektor keuangan domestik.

Ia menekankan bahwa tekanan seperti ini tidak bisa dilepaskan dari ketidakpastian global yang juga dipengaruhi oleh kebijakan fiskal negara-negara maju dan situasi rantai pasok yang belum stabil sejak pandemi.

Baca Juga: Pakar Hukum Tata Negara Bongkar Pembungkaman Oposisi dari Era Soekarno ke Prabowo

Dalam konteks ini, Sri Mulyani mengajak semua pihak untuk mewaspadai kondisi ekonomi global yang sedang tidak menentu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Durotul Hikmah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X