Balasan Iran Bukan Reaksi Emosional, Serang Israel dengan Perhitungan Matang

bisnisbandung.com - Serangan langsung Iran ke wilayah Israel menjadi sorotan dunia internasional. Banyak pihak mempertanyakan keberanian dan kapabilitas Iran dalam menembus sistem pertahanan udara yang dikenal sebagai salah satu yang tercanggih di dunia.

Namun, analisis militer menunjukkan bahwa langkah Iran ini bukan sekadar balasan spontan, melainkan hasil perencanaan strategis yang telah disiapkan secara matang.

Ketua Pusat Studi Air Power Indonesia, Chappy Hakim menilai, kekuatan Iran dalam konflik udara ini terletak pada pemahamannya yang mendalam tentang makna kedaulatan wilayah udara.

Baca Juga: Dokumen Lama Jadi Bukti, Presiden Prabowo Putuskan Pulau Sengketa Masuk Aceh

“Serangan langsung ke Israel bukan reaksi emosional, tetapi sebuah langkah strategis ofensif terbatas yang sudah dirancang lama oleh Iran,” ungkapnya dilansir Bisnis Bandung dari youtube Metro TV.

Iran tidak sekadar mengandalkan alutsista canggih, tetapi lebih pada strategi penggunaan wilayah udara sebagai simbol kekuatan dan kedaulatan negara.

Hal ini menjadi kunci dalam keberhasilan mereka menembus sistem pertahanan Israel seperti Iron Dome, Arrow, dan David’s Sling.

Iron Dome sendiri dirancang sebagai sistem pertahanan jarak pendek yang efektif untuk menanggulangi serangan roket dari kelompok bersenjata di sekeliling Israel.

Baca Juga: Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution Terima Nasib 4 Pulau yang Dikembalikan ke Aceh

Namun, dalam serangan Iran kali ini, digunakan teknik serangan saturasi dengan peluncuran rudal balistik jarak pendek hingga menengah, disertai dengan ratusan drone yang diluncurkan secara simultan.

Teknik ini membuat sistem pertahanan Israel kewalahan dan tidak mampu menangkal seluruh ancaman secara bersamaan.

Lebih lanjut, serangan ini dipandang sebagai upaya Iran untuk mengikis narasi keunggulan mutlak Israel di udara, sekaligus menciptakan dampak psikologis yang signifikan.

“Iran ini bukan main. Dia sangat militan. Ia ingin menunjukkan juga kemampuan dan mengikis mitos keunggulan absolut di wilayah udara Israel,” tuturnya.

Baca Juga: Retret Gelombang Kedua! Bima Arya: Langkah Kemendagri Perkuat Sinergi Pusat-Daerah