Pengamat Timur Tengah Ungkap Pesan Terselubung, Beberkan Tiga Penyebab Serangan Balasan Iran ke Israel

photo author
- Selasa, 17 Juni 2025 | 18:00 WIB
Bendera Republik Islam Iran ( Unsplash. com/AkbarNemati)
Bendera Republik Islam Iran ( Unsplash. com/AkbarNemati)

bisnisbandung.com - Pengamat Timur Tengah, Faisal Assegaf, menilai serangan balasan Iran terhadap Israel bukan sekadar aksi militer biasa, melainkan sarat makna politik dan simbolik.

Ia menyampaikan bahwa tindakan Iran tersebut membawa tiga pesan utama yang ditujukan kepada Israel, masyarakat internasional, dan internal bangsa Iran sendiri.

Menurut Faisal, serangan Israel ke Teheran yang menewaskan enam komandan senior, termasuk tokoh penting dalam struktur militer Iran, merupakan bentuk penghinaan besar.

“Serangan yang dilakukan oleh Israel ke Iran pada Jumat dini hari itu adalah sebuah penghinaan terbesar ketiga yang dilakukan Israel terhadap Iran,” terangnya dilansir dari youtube tvonenews.

Baca Juga: Ibu Rani, Bayi Kecil, dan Harapan Baru di Jawa Barat

Ia menyebut peristiwa tersebut sebagai penghinaan ketiga yang dialami Iran dalam kurun waktu tertentu, setelah sebelumnya terjadi pembunuhan terhadap pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, dan tokoh Hizbullah, Hasan Nasrallah.

Dalam pandangan Faisal, diamnya Iran dalam dua penghinaan sebelumnya tidak lagi dapat diteruskan.

Kali ini, menurutnya, Iran merasa serangan tersebut bukan hanya menyinggung kredibilitas rezim ulama yang berkuasa sejak 1979, tetapi juga menyentuh harga diri bangsa Iran secara keseluruhan.

Baca Juga: Kelola Kredit Tanpa Ribet, Apakah Angsuran Harus Diperiksa Berkala? Simak Faktanya!

“Ini yang sedang dilakukan Iran. Membalas penghinaan terhadap rezim, membalas gangguan terhadap kredibilitas rezim, dan membalas penghinaan terhadap harga diri bangsa Iran,” paparnya.

Karena itu, respons keras menjadi keharusan bagi Iran, baik untuk mempertahankan wibawa pemerintah maupun untuk membalas penghinaan terhadap bangsa.

Faisal juga menyoroti situasi politik di dalam negeri Israel yang turut memengaruhi eskalasi konflik. Ia menilai Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tengah menghadapi tekanan besar akibat kasus korupsi, stagnasi dalam perang melawan Hamas, dan tuntutan rakyat untuk membebaskan tawanan.

“Dari sisi Israel juga, ini bisa dilihat dari Netanyahu yang ingin menghindari tekanan politik dari dalam negeri,” jelasnya.

Baca Juga: Cegah TPA Overload, Farhan Andalkan Biodigester di Pasar Gedebage

Dalam kondisi tersebut, langkah menyerang Iran dipandang sebagai upaya mencari "panggung" baru untuk mempertahankan eksistensi politiknya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Durotul Hikmah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X