bisnisbandung.com - Pengamat Timur Tengah, Faisal Assegaf, menilai serangan balasan Iran terhadap Israel bukan sekadar aksi militer biasa, melainkan sarat makna politik dan simbolik.
Ia menyampaikan bahwa tindakan Iran tersebut membawa tiga pesan utama yang ditujukan kepada Israel, masyarakat internasional, dan internal bangsa Iran sendiri.
Menurut Faisal, serangan Israel ke Teheran yang menewaskan enam komandan senior, termasuk tokoh penting dalam struktur militer Iran, merupakan bentuk penghinaan besar.
“Serangan yang dilakukan oleh Israel ke Iran pada Jumat dini hari itu adalah sebuah penghinaan terbesar ketiga yang dilakukan Israel terhadap Iran,” terangnya dilansir dari youtube tvonenews.
Baca Juga: Ibu Rani, Bayi Kecil, dan Harapan Baru di Jawa Barat
Ia menyebut peristiwa tersebut sebagai penghinaan ketiga yang dialami Iran dalam kurun waktu tertentu, setelah sebelumnya terjadi pembunuhan terhadap pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, dan tokoh Hizbullah, Hasan Nasrallah.
Dalam pandangan Faisal, diamnya Iran dalam dua penghinaan sebelumnya tidak lagi dapat diteruskan.
Kali ini, menurutnya, Iran merasa serangan tersebut bukan hanya menyinggung kredibilitas rezim ulama yang berkuasa sejak 1979, tetapi juga menyentuh harga diri bangsa Iran secara keseluruhan.
Baca Juga: Kelola Kredit Tanpa Ribet, Apakah Angsuran Harus Diperiksa Berkala? Simak Faktanya!
“Ini yang sedang dilakukan Iran. Membalas penghinaan terhadap rezim, membalas gangguan terhadap kredibilitas rezim, dan membalas penghinaan terhadap harga diri bangsa Iran,” paparnya.
Karena itu, respons keras menjadi keharusan bagi Iran, baik untuk mempertahankan wibawa pemerintah maupun untuk membalas penghinaan terhadap bangsa.
Faisal juga menyoroti situasi politik di dalam negeri Israel yang turut memengaruhi eskalasi konflik. Ia menilai Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tengah menghadapi tekanan besar akibat kasus korupsi, stagnasi dalam perang melawan Hamas, dan tuntutan rakyat untuk membebaskan tawanan.
“Dari sisi Israel juga, ini bisa dilihat dari Netanyahu yang ingin menghindari tekanan politik dari dalam negeri,” jelasnya.
Baca Juga: Cegah TPA Overload, Farhan Andalkan Biodigester di Pasar Gedebage
Dalam kondisi tersebut, langkah menyerang Iran dipandang sebagai upaya mencari "panggung" baru untuk mempertahankan eksistensi politiknya.
Artikel Terkait
Iran Luncurkan Penyelidikan Atas Kecelakaan Helikopter yang Menewaskan Presiden Ebrahim Raisi
Mengenal Calon Presiden Iran Pengganti Ebrahim Raisi, Siapa Sosok yang Bakal Memimpin Iran?
Postingan All Eyes on Rafah Mendapat Tanggapan Beragam dari Masyarakat Iran
Iran Luncurkan Rudal Ghadr dari Laut untuk Tantang AS dan Israel
Iran Lancarkan Serangan ke Jantung Israel, Connie Rahakundini: Picu Perang Dunia
Pecinta Sejarah Wajib Tahu! Desa-Desa Kuno di Iran, Jejak Peradaban dari Berabad-Abad Lalu