Bisnisbandung.com - Refly Harun, seorang pakar hukum tata negara, kembali menyoroti dinamika perpolitikan Indonesia.
Kali ini, berita hangat datang dari pemecatan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Hasyim Asy’ari, yang terbukti melakukan tindak asusila.
Hasyim Asy’ari, yang memimpin KPU RI, resmi dipecat setelah terbukti melakukan tindak asusila terhadap CAT, seorang anggota Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) di Den Haag, Belanda.
Kasus ini terungkap setelah CAT melaporkan tindakan asusila tersebut, yang kemudian diselidiki oleh Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). DKPP menemukan bukti kuat yang menguatkan aduan dari CAT.
Baca Juga: Refly Harun: Brutalitas Pilkada Jadi Kunci Pemenangan Pileg dan Pemilu 2029
Refly Harun menyampaikan pandangannya mengenai pemecatan ini. Menurutnya, pemecatan Hasyim Asy’ari seharusnya dilakukan jauh-jauh hari, bukan baru sekarang.
“Dipecat yang seharusnya dilakukan jauh-jauh hari, ketika pertama kali ada kasus dengan wanita emas. Itu jauh lebih layak diberhentikan, karena dua hal soal asusila dan soal conflict of interest,” ujar Refly.
Refly juga menambahkan bahwa keputusan ini terkesan terlambat. “Ketika saya menghubungi seorang rekan mantan anggota KPU, dia bilang seharusnya dari kemarin-kemarin intinya kok baru sekarang,” tambahnya.
Refly Harun juga berspekulasi tentang kemungkinan Hasyim Asy’ari akan diberi posisi lain oleh pemerintah.
“Barangkali nanti akan diangkat sebagai staf khusus atau komisaris di BUMN atau jabatan-jabatan lain yang akan segera disediakan oleh negara dengan alasan macam-macam,” kata Refly dengan nada sarkastis.
Dalam pandangan Refly, pemecatan ini merupakan keputusan yang seharusnya sudah diambil jauh hari.
Ia menilai bahwa Hasyim Asy’ari lebih legowo dalam menerima pemecatan ini dibandingkan dengan Anwar Usman yang masih mempermasalahkan pemberhentiannya sebagai ketua dan menjadi hakim biasa.
Refly Harun juga menekankan bahwa pemecatan Hasyim Asy’ari dari posisi Ketua KPU RI dan anggota KPU merupakan langkah yang tepat mengingat kesalahan yang telah dilakukan.
Artikel Terkait
Refly Harun Tidak Terima Fahri Hamzah Samakan Level Prabowo seperti Sosok Soekarno
Refly Harun Soroti Mahfud MD yang Meledek Bahlil Soal Investor IKN: Mengkritik Setelah Tidak Lagi Menjabat
Bahlil Ungkap Telah Melakukan Komunikasi dengan Calon Investor, Refly Harun: Sekedar Omon-omon
Tajam! Refly Harun Kritik Erick Thohir Perihal Tsamara Amany jadi Komisaris PTPN: Negara Ini Seenak Udelnya Aja Dikelola
Refly Harun Ungkap Anies Tidak Mungkin Memilih Kaesang: Bukan Gayanya dan Gak Perlu
Anies Pasti Menang di Pilkada Jakarta, Refly Harun: Hanya Bisa Distop dengan Politik Gentong Babi