Bahlil Ungkap Telah Melakukan Komunikasi dengan Calon Investor, Refly Harun: Sekedar Omon-omon

Bisnisbandung.com - Refly Harun menanggapi mengenai pernyataan Bahlil Menteri investasi Indonesia yang mengatakan telah komunikasi dengan calon investor.

Baru-baru ini, Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia, mengungkapkan bahwa ia telah melakukan komunikasi dengan calon investor.

Namun, pernyataan tersebut mendapat tanggapan skeptis dari pakar hukum dan politik, Refly Harun.

Refly Harun secara terbuka meragukan klaim Bahlil mengenai komunikasi dengan calon investor.

Dalam pandangannya, komunikasi saja tidak cukup jika tidak disertai dengan realisasi konkret dalam bentuk penandatanganan kontrak investasi.

Baca Juga: Refly Harun Tidak Terima Fahri Hamzah Samakan Level Prabowo seperti Sosok Soekarno

"Ini bohong atau tidak, Bahlil ini ya mereka sudah melakukan komunikasi jadi investasi itu realisasi, bukan sekedar janji atau bukan sekedar omon-omon," ujar Refly.

Menurutnya, pernyataan yang hanya berbicara tentang komunikasi tanpa adanya langkah nyata hanyalah omon-omon atau janji kosong belaka.

Refly juga menyoroti bahwa dalam dunia bisnis internasional, bahasa diplomatik sering digunakan. Investor mungkin memberikan tanggapan positif dalam tahap awal komunikasi, namun hal tersebut tidak berarti akan ada realisasi investasi.

Yang menjadi tolok ukur utama adalah penandatanganan kontrak dan implementasi proyek investasi tersebut.

Refly Harun juga mengingatkan bahwa sebelum perayaan 17 Agustus, Presiden Joko Widodo telah berusaha menarik minat investor dari berbagai negara seperti Singapura dan China. Namun, upaya tersebut belum menunjukkan hasil yang signifikan.

Baca Juga: Fahri Hamzah Sebut Prabowo Memiliki Kemampuan Bicara yang Hebat, Refly Harun: Debat Aja Ga Jago

“Kalau enggak ya namanya omon-omon doang, ‘padahal jangan salah jauh sebelum tanggal 17 Agustus 2024 besok itu Jokowi udah jualan kemana-mana, jualan di Singapore, jualan di China dan lain sebagaianya. Tapi ternyata belum ada, belum laku jualannya, kan itu yang harus kita pahamai,”tegas Refly Harun

Menurut Refly, meskipun Jokowi telah berperan sebagai "sales marketing" untuk menarik minat investor, hingga kini belum ada investasi asing yang terealisasi secara signifikan.