Bisnisbandung.com - Rocky Gerung seorang komentator politik yang tidak pernah absen mengamati pemerintahan.
Dalam sorotannya Rocky Gerung mengkritik langkah Prabowo sebagai presiden terpilih dalam menyusun kabinetnya.
Kabinet keberlanjutan itu berusaha menggaet semua partai untuk bergabung ke dalam pemerintahan, mengubah oposisi menjadi koalisi.
Namun beberapa partai yang ingin bergabung dengan koalisi keberlanjutan malah mendapat penolakan dari partai yang sudah lama tergabung.
Dalam kacamata Rocky Gerung seharusnya partai koalisi yang menolak itu meminta Prabowo untuk menolaknya.
Baca Juga: Rocky Gerung: Dugaan Pelanggaran Demokrasi dalam Kemenangan Prabowo
“Jadi sekali lagi tetapkan aja pikiran tuh. kayak tentu PAN terganggu karena akan masuk PKB misal, dia mesti berbagi kursi lagi itu. Gelora juga menghalangi PKS mungkin tapi ngapain mereka halangi, mereka tinggal minta pada Prabowo supaya jangan terima,” ucap Rocky Gerung.
“Kenapa takut minta pada Prabowo PAN itu Kan setara antara mereka kan, memang Prabowo adalah pemimpin koalisi tetapi dalam kesetaraan itu anggota-anggota koalisi,” sambungnya.
Menurut Rocky Gerung seharusnya partai yang dari awal telah tergabung dalam koalisi perlu menekan Prabowo agar tidak menyatukan semua partai dalam satu koalisi.
“Koalisi 02 itu harus tekan Prabowo bikin petisi itu datang ke publik bilang kami tidak ingin Prabowo memperluas wilayah koalisi ini, karena kami akan kehilangan kursi,” jelasnya.
Rocky Gerung juga mengkritik tajam langkah Prabowo menyebut bahwa langkahnya merupakan tanda awal totalitarianisme.
Baca Juga: Rocky Gerung: Buat Apa Ada Pemilu? Yang Kalah Di Pilpres Merapat Ke Prabowo
“Pada akhirnya kita mesti ucapkan itu, Pak Prabowo Kalau anda ingin membawa semua masuk ke gerbong artinya anda ingin menguasai seluruh Republik dan itu adalah pertanda awal dari sikap totalitarianisme itu kan,” lugas Rocky Gerung di channel youtubenya.
Rocky Gerung mengungkapkan bahwa seharusnya Prabowo bersikap seperti seorang demokrat, bukannya malah mengatasnamakan persatuan untuk mengendalikan semuanya.
Artikel Terkait
Prediksinya Meleset, Rocky Gerung Ungkap Plot Twist Putusan MK ada pada Hakim Suhartoyo
Optimisme Rocky Gerung: Politik Tidak Sekadar Berhenti di Mahkamah Konstitusi
Rocky Gerung: Selamat Tinggal Demokrasi! Selamat Datang Rezim Dinasti Jokowi!
Pasca Putusan MK, Rocky Gerung: Ketidakpuasan Masyarakat dan Tantangan Bagi PDIP
Rocky Gerung: Ada Apa Dengan Sri Mulyani? Mengapa Rupiah Tidak Melemah, Tapi Dolar Malah Menguat
Kritik Tajam Rocky Gerung terkait Putusan MK dalam Keputusan yang Mengejutkan