Gagal Jadi DPD, Eks Ketua KPK Marah dan Sebut Ada Penggelembungan Suara

photo author
- Rabu, 13 Maret 2024 | 16:00 WIB
Eks Ketua KPK Agus Rahardjo (Tangkapan Layar Kompas TV)
Eks Ketua KPK Agus Rahardjo (Tangkapan Layar Kompas TV)

Bisnisbandung.com - Mantan Ketua KPK Agus Rahardjo menyebut dirinya telah membawa sejumlah bukti terkait dugaan adanya penggelembungan suara dalam pemilihan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di Jawa Timur.

Agus yang berkompetisi dalam Pileg DPD 2024 di Jatim menilai ada sejumlah keanehan dan ketidakwajaran dalam perhitungan rekapitulasi suara calon anggota DPD Jawa Timur.

Baca Juga: Koalisi Perubahan Masih Belum Ajukan Hak Angket, PKB: Tunggu Sikap PDIP

Diketahui ada 13 calon anggota DPD asal Jatim yang berkompetisi, Agus Rahardjo berada di peringkat empat besar dalam sistem Sirekap pada 5 Maret 2024 dengan perolehan suara sebesar 1,7 juta suara.

Setelah tanggal tersebut, tiba-tiba saja ada calon anggota DPD bernama Ahmad Nawardi yang semula berada di peringkat lima dengan perolehan suara 1,5 juta naik jadi peringkat satu dengan perolehan suara menjadi 3,28 juta suara.

Yang artinya Ahmad Nawardi mendapatkan tambahan suara sebesar 1,7 juta suara dalam hitungan beberapa hari saja.

Baca Juga: PKB Akan Ajukan Gugatan ke MK Karena Anies Kalah dari Prabowo di Jakarta

Hal ini pun menimbulkan kecurigaan dari Agus Rahardjo bahwa terdapat penggelembungan suara dalam Pileg DPD 2024 di Jatim.

"Mudah-mudahan Bawaslu RI bisa menindaklanjuti dengan baik. Selain ke Bawaslu RI kami juga mau ke DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum)," ucap Agus saat ditemui di Bawaslu RI, Rabu (13/3/2024).

Usut punya usut perolehan suara sebesar 1,7 Juta dari Ahmad Nawardi tersebut ternyata didapat dari daerah Madura.

Baca Juga: Mahfud MD Sebut Alasan PDIP Seolah Tidak Serius Saat Ajukan Hak Angket ke DPR

Yaitu 339.602 suara dari Kabupaten Sumenep, 533.796 suara dari Kabupaten Sampang, 343.930 suara dari Kabupaten Pamekasan, dan 497.372 suara dari Kabupaten Bangkalan.

Agus mengatakan dirinya mempunyai teman saudara mantan anggota Bawaslu Jatim dan mendapatkan info darinya bahwa daerah Madura memang sering terjadi manipulasi suara.

"Tapi yang saya dengar ya, mohon maaf tapi saya dengar ada teman-teman saudara dari pensiunan Bawaslu Jatim, mereka selalu menyampaikan Madura itu selalu begitu komandan (banyak kecurangan)," ucap Agus dengan lirih.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ahmad Farizal

Sumber: YouTube Kompas TV

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X