seputar-bandung-raya

Kemeriahan Pembukaan Musabaqoh Tilawatil Qur'an Disaksikan Jutaan Pasang Mata Warga Sumedang

Selasa, 21 Juni 2022 | 07:00 WIB
Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, membuka MTQ tingkat provinsi (Kewoy Guntara)

"Selain berdampak pada perekonomian daerah dan lainnya, saya sangat berharap dengan adanya gelaran MTQ juga turut melahirkan qori-qoriah potensial lokal yang lahir dari sini," ujarnya.

Pawai yang mengambil start dari perempatan Bank BNI Cabang Sumedang dan berakhir di Alun-alun Sumedang tersebut berlangsung pada hari Minggu siang (19/6/2022). 

Selain menampilkan para peserta yang akan mengikuti musabaqah, dari masing-masing kabupaten/kota juga menampilkan berbagai kreasi seni budaya khas daerah masing masing seperti,Sisingaan dari Subang, Bebegig dari Ciamis, Jajangkungan dari Karawang, Silat Palang Pintu dari Depok, dan kesenian khas lainnya.

Salah satu yang membuat Pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke 37 tingkat Provinsi Jawa Barat tahun 2022 di Kabupaten Sumedang megah dan meriah adalah adanya penampilan Teatrikal Kolosal "Sejarah Pangeran Santri". 

Baca Juga: Targetkan Juara MTQ Nasional, Pemprov Jabar Janjikan Hadiah Rumah Bagi Pemenang

Dalam Teatrikal Kolosal tersebut diceritakan bagaimana perjuangan Pangeran Santri dalam menyebarkan agama islam di Sumedang bersama keturunannya,sehingga Sumedang seperti sekarang ini dengan mayoritas warganya yang beragama muslim,sangat yang menyentuh hati dan syarat dengan pesan bagi kita warga penerusnya.

Menurut keterangan Ujang Bejo selaku sutradara mengatakan, Eyang Pangeran Santri adalah tokoh sentral yang berasal dari Cirebon yang menikah dengan Ratu Pucuk Umun kemudian menjadi raja dan menyebarkan agama Islam di Sumedang bersama keturunannya. 

"Ini salah satu perjuangan yang luar biasa. Menyebarkan agama Islam melalui budaya dengan sikap santun, ramah dan berakhlak mulia sehingga Pangeran Santri bisa diterima di Sumedang dan Sumedang menjadi kerajaan Islam di Tatar Sunda," ujarnya. 

Dikatakan Ujang, pertunjukan yang berlangsung sekitar 15 menit tersebut bertujuan untuk menginspirasi generasi penerus supaya bisa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta mencetak santri-santri yang sesuai dengan Visi Misi Kabupaten Sumedang saat ini.

Baca Juga: Diguyur Hujan Deras, GeoDipa Turunkan Alat Berat Evakuasi Longsor Dan Banjir Ciwidey

"Dari Visi Sumedang Simpati, Agamisnya yang kita angkat. Jadi kita mengangkat marwah Sumedang ini dengan cerita Pangeran Santri agar para santri bisa paham tentang sejarahnya," tuturnya. 

Ujang Bejo menyebutkan, 150 orang personal yang dilibatkan dalam pertunjukan tersebut tidak banyak merekrut dari profesional, melainkan anak-anak sekolah yang ada di Kabupaten Sumedang.

Oleh karena itu, untuk tampil seperti yang diharapkan membutuhkan waktu yang cukup lama, serta keseriusan dan kekompakan agar alur ceritanya sesuai naskah. 

"Proses latihannya cukup lama, sekitar 20 kali latihan. Kita susun naskah terlebih dahulu, kemudian kita transfer kepada para penata tari dan penata musik, kita sinkronkan chemistry-nya dan rasanya agar alurnya sesuai naskah. Alhamdulillah penampilan tadi sesuai dengan ekspektasi," pungkasnya.

Baca Juga: Muscab Tahap 2 Lancar, Demokrat Jabar Makin Solid

Halaman:

Tags

Terkini

Soal Kasus Resbob, Polisi Telusuri Dua Tersangka Lain

Rabu, 17 Desember 2025 | 20:00 WIB