Bisnisbandung.com - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi membongkar praktik curang yang diduga marak terjadi
Dedi Mulyadi menduga sejumlah yayasan bodong yang diduga menyerap dana hibah dari APBD Jawa Barat hingga miliaran rupiah.
Temuan ini terungkap dalam pertemuan Dedi Mulyadi dengan unsur Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Barat yang membahas kebijakan penghentian sementara penyaluran hibah ke yayasan keagamaan.
Baca Juga: Pilpres Masih Jauh, Waketum Golkar Tegaskan Media Jangan Tanya-Tanya Lagi Ke Parpol
Dedi Mulyadi dengan tegas menyebut adanya oknum yang sengaja mendirikan yayasan fiktif demi mendapatkan dana hibah.
Nilainya tak tanggung-tanggung mencapai Rp 2 miliar bahkan lebih.
"Pak, bikin yayasan palsu di Jawa Barat buat nyerap duit Pemprov, 2 miliar, 1 miliar, 5 miliar," ungkap Dedi Mulyadi dalam video YouTubenya.
Menurutnya selama ini banyak yayasan penerima hibah hanya berasal dari kelompok yang memiliki akses politik ke Gubernur, DPRD, atau relasi kekuasaan lainnya.
Sementara lembaga pendidikan kecil di pelosok tanpa akses politik justru tak kebagian.
Baca Juga: Demokrat Ditanya Soal Target di 2029, Jubir: Kami Belum Mau Membahas Soal Wapres
"Ustaz di lembur yang enggak punya akses politik enggak kebagian. Padahal mereka butuh," ujar Dedi Mulyadi.
Ia juga menyinggung bantuan hibah yang mengalir besar ke salah satu kabupaten.
"Garut tuh hampir 500 miliar. Ada satu yayasan dapat sampai 5 miliar," tegasnya.
Tak hanya itu Dedi Mulyadi bahkan menyebut ada satu pesantren yang mendapat dana hibah hingga Rp 50 miliar.
Baca Juga: PAN Dukung Penuh Prabowo Subianto Maju di Pilpres Lagi, Waketum PAN: Gibran Belum Tentu
Artikel Terkait
Jokowi Cawe-Cawe, Pengamat Politik Buka Suara Soal Kritik Uni Lubis
LG Batal Investasi di Indonesia, Pemerintah: Kami yang Memutus, Bukan Mereka
DPR Kecewa, Kasus Uang Miliaran di Bawah Kasur Hakim Dinilai Memalukan dan Memilukan
Sri Mulyani Ungkap Negosiasi Tarif Trump: Indonesia Tak Mau Kena Dampak Langsung!
Pengacara Geruduk Polda, Laporkan Roy Suryo soal Ijazah Jokowi
Dulu Heroik, Kini Pragmatis? Pengamat Sebut Prabowo Alami Pergeseran Sikap