Demokrat Ditanya Soal Target di 2029, Jubir: Kami Belum Mau Membahas Soal Wapres

bisnisbandung.com - Partai Demokrat menegaskan fokus utama  untuk Pemilu 2029 adalah meningkatkan perolehan suara dalam Pemilu Legislatif (Pileg), bukan membahas peluang Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai calon wakil presiden (cawapres).

Pernyataan ini muncul di tengah ramainya spekulasi politik terkait potensi persaingan antara AHY dan Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2029.

“Tetapi hari ini yang kami bicarakan, diskusikan, tidak pernah bicara "eh nanti nyapres ya", tidak ada,” ucap Herzaky Mahendra Putra, Juru Bicara Partai Demokrat, dilansir dari youtube Metro TV, Jumat (25/4).

Baca Juga: Bandung Tegaskan Peran Strategis Asia-Afrika di Peringatan 70 Tahun KAA

“Mas AHY dalam setiap kesempatan, resmi, tertutup, terbuka, di mana pun, menyampaikan kepada para kader, termasuk kami-kami yang hampir setiap hari bersama beliau: kita fokus untuk rakyat, kita sukseskan perjuangan pemerintahan Presiden Prabowo. Itu satu,” terusnya.

Meski Presiden Prabowo Subianto menyebut nama-nama generasi muda sebagai tokoh masa depan, Demokrat memilih untuk tidak terjebak dalam wacana tersebut terlalu dini.

Bagi Demokrat, pemikiran ke depan memang penting, tetapi partai saat ini lebih memilih untuk memperkuat posisi politik melalui jalur legislatif.

Baca Juga: Direktur JakTV Jadi Tersangka, Ini Sikap Tegas ATVLI

Target realistis yang ingin dicapai adalah menembus lima besar partai nasional pada Pileg mendatang.

Strategi ini dinilai akan memperluas jangkauan pelayanan kepada rakyat serta meningkatkan pengaruh dalam pengambilan kebijakan publik.

Partai yang saat ini berada di posisi delapan dalam perolehan kursi DPR RI itu berharap bisa melipatgandakan kekuatannya, baik dalam jumlah kursi maupun suara nasional.

Upaya ini diharapkan dapat menjadi pondasi kuat dalam mendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Baca Juga: Sri Mulyani Ungkap Negosiasi Tarif Trump: Indonesia Tak Mau Kena Dampak Langsung!

Demokrat juga menilai bahwa keberhasilan partai dalam legislatif tidak kalah penting dibanding kemenangan di eksekutif.