Bisnisbandung.com - Dunia peradilan kembali tercoreng.
Kasus penemuan uang miliaran rupiah yang disembunyikan di bawah kasur milik seorang hakim menjadi sorotan tajam.
Anggota Komisi III DPR Rudianto Lallo angkat bicara menyebut insiden ini sebagai peristiwa yang "memalukan dan memilukan".
Baca Juga: Post Power Syndrome? Sahroni Sentil Kunjungan Sespimmen ke Rumah Jokowi
"Ya itu kan pasti sangat memalukan dan memilukan saya kira karena lagi-lagi peristiwa berulang terjadi," ujar Rudianto dalam kanal YouTube kompas.
Rudianto menyayangkan peristiwa ini terjadi di bawah kepemimpinan Ketua Mahkamah Agung (MA) Sunarto.
Menurutnya sudah terlalu banyak hakim yang terjaring kasus korupsi atau pelanggaran etik di era tersebut.
Rudianto menjelaskan "Ini menjadi catatan buruk saya kira untuk kepemimpinan Pak Sunarto selaku Ketua MA."
"Di era beliau ini begitu banyak hakim yang ditangkap," kata politisi asal Sulawesi Selatan itu.
Baca Juga: Tak Ada Dua Matahari: PAN Jawab Spekulasi Soal Soliditas Kabinet Prabowo
Tak hanya mengkritik Rudianto juga mendesak dua langkah konkret.
Pertama ia mendorong Kejaksaan Agung untuk mengusut kasus ini secara menyeluruh agar tak ada lagi kejadian serupa.
Kedua ia meminta pimpinan MA untuk mengevaluasi penempatan para hakim khususnya hakim tindak pidana dan di pengadilan kelas 1 khusus.
"Hakim yang ditempatkan harusnya yang punya integritas tinggi. Penilaiannya bisa dilihat dari putusan-putusan mereka selama ini," tegasnya.
Baca Juga: Jangan Sampai Abaikan Hirarki Institusi, Politisi Nasdem Singgung Silahturahmi, Tapi Berseragam
Artikel Terkait
Soeharto Layak Jadi Pahlawan? Politikus: Masih Banyak Sisi Gelap!
Pedagang Tunanetra Dapat Kejutan dari Gubernur Dedi Mulyadi, Simak Momen Harunya!
Pegawai Cuek, Wamenaker Immanuel Geram Saat Sidak Dugaan Penahanan Ijazah
70 Tahun KAA, Pengamat: Indonesia Pernah Hebat Kini Profilnya Jeblok di Era Jokowi
Bandung Tegaskan Peran Strategis Asia-Afrika di Peringatan 70 Tahun KAA
Pengamat Buka-bukaan: Ini Alasan PDIP & Anies Tak Tinggal Diam Soal Gibran Bicara Bonus Demografi