70 Tahun KAA, Pengamat: Indonesia Pernah Hebat Kini Profilnya Jeblok di Era Jokowi

photo author
- Jumat, 25 April 2025 | 08:10 WIB
Dalam rangka memperingati 70 tahun Konferensi Asia Afrika, Kota Bandung menerima kunjungan para Duta Besar dari Uni Afrika (dok instagram hmfarhanbdg)
Dalam rangka memperingati 70 tahun Konferensi Asia Afrika, Kota Bandung menerima kunjungan para Duta Besar dari Uni Afrika (dok instagram hmfarhanbdg)


Bisnisbandung.com - Pengamat politik Rocky Gerung menyoroti peringatan 70 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) yang berlangsung tanpa gaung besar di Indonesia.

Dalam YouTubenya, Rocky menyebut bahwa peringatan ini berlangsung "senyap".

Rocky menilai jebloknya profil Indonesia di mata dunia selama satu dekade terakhir atau di era Jokowi.

Baca Juga: Post Power Syndrome? Sahroni Sentil Kunjungan Sespimmen ke Rumah Jokowi

"Bayangkan 70 tahun lalu Indonesia dipercaya jadi tuan rumah KAA jadi motor gerakan dekolonisasi bersama Bung Karno. Tapi sekarang momen sebesar ini malah seperti dilupakan," ujar Rocky.

Rocky menyayangkan bahwa peringatan KAA hanya dilakukan lewat kegiatan sederhana seperti historical walk yang digagas Wali Kota Bandung Muhammad Farhan.

Padahal menurutnya ini momen emas untuk menegaskan kembali posisi Indonesia sebagai pemimpin moral dunia.

"Dulu Bung Karno ingin build the world a new sekarang kita malah gugup berhadapan dengan isu global," sindir Rocky.

Baca Juga: Tak Ada Dua Matahari: PAN Jawab Spekulasi Soal Soliditas Kabinet Prabowo

Lebih lanjut Rocky menilai bahwa selama dua periode pemerintahan Jokowi Indonesia tak pernah tampil menonjol dalam diskusi-diskusi global.

"Jokowi 10 tahun memimpin tapi nggak pernah punya gagasan kuat di forum internasional. Kita jadi kelihatan minder bahkan tak dianggap," ucapnya.

Ia juga mengkritik karakter kepemimpinan Jokowi yang disebutnya cenderung inward looking atau hanya fokus pada isu domestik.

"Entah karena kemampuan bahasanya terbatas atau karena tidak memahami geopolitik dunia. Tapi itu bikin kita kehilangan peran penting yang dulu pernah diemban," katanya.

Rocky mengatakan bahwa kini beban memperbaiki citra Indonesia ada di tangan Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Juga: Jangan Sampai Abaikan Hirarki Institusi, Politisi Nasdem Singgung Silahturahmi, Tapi Berseragam

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X