Heri Sapari, Drs., M.IP: Kekuasaan Sudah Menjadi Kaisar dalam Dunia Politik

- Sabtu, 15 Oktober 2022 | 10:56 WIB
Heri Sapari: Kegaduhan politik salah satu implikasi dari Kekuasaan sudah menjadi kaisar dan berhasil menggeser posisi hukum sebagai panglima dari dunia politik. (dok.pribadi)
Heri Sapari: Kegaduhan politik salah satu implikasi dari Kekuasaan sudah menjadi kaisar dan berhasil menggeser posisi hukum sebagai panglima dari dunia politik. (dok.pribadi)

Bisnis Bandung - Heri Sapari, Drs., M.IP lahir di Sumedang, 12 Mei 1967 silam. Mantan Komisioner KPU Kota Bandung 2 periode ini kini fokus menggeluti profesi sebagai dosen/akademisi di Universitas Langlangbuana (UNLA) Bandung. 

Heri Sapari, Drs., M.IP yang merupakan anak dari pasangan U. Abidin dan E. Aminah ini, mengeluti profesi sebagai dosen/akademisi sejak tahun 1993 - sekarang, dosen di Prodi Kesejahteraan Sosial FISIP UNLA. 

Selama berkiprah di UNLA, Heri Sapari, Drs., M.IP, pada 1994 - !996 pernah menjabat sebagai Subbag Kemahasiswaan dan Hubungan Alumni FISIP UNLA, di tahun 1996 - 2000 menjabat sebagai Wakil Dekan 2 (Bidang Adm Umum dan SDM) dan pada tahun 2000 - 2003 menjabat sebagai Sekretaris Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat UNLA.

Baca Juga: Badan Pengelola Latihan (BPL) HMI Cabang Sukabumi Laksanakan Musbad Ke-2 : Dihadiri BPL Korwil Jawa Barat

Selain mengabdi di UNLA Bandung, Heri Sapari, Drs., M.IP pun, pernah berkiprah di KPU Kota Bandung, tercatat pada tahun 2003 - 2008  Komisioner KPU Kota Bandung, dan pada periode tahun 2008 - 2013 Komisioner KPU Kota Bandung.

Suami dari Ema Hermawati, dra. (54) ini mengutarakan,ketertarikan di dunia pendidikan (sejak 1993 - sekarang) berawal dari tawaran program studi Kesejahteraan Sosial untuk menjadi dosen.

"2015 (Oktober) terkena stroke, berdampak pada berkurangnya aktifitas dan mobilitas. Sejak 2014 - sekarang tetap melakukan aktifitas sebagai tenaga dosen pada Prodi Kesejahteraan Sosial di FISIP UNLA dengan aktifitas dan mobilitas menyesuaikan kondisi kesehatan pasca serangan stroke" ungkapnya. 

Dikatakan Heri Sapari, Drs., M.IP, pengalaman menarik selama menjadi tenaga dosen dapat berkontribusi pada pendidikan masyarakat, khususnya pengembangan Ilmu Kesejahteraan Sosial.

Berkontribusi juga dalam melahirkan kaum intelektual, khususnya yang memiliki keahlian/profesi Pekerjaan Sosial Profesional

Baca Juga: Mastercard memiliki 5 Area Utama Untuk Membuat Crypto Menjadi Alat Transaksi Sehari-hari, Simak Detailnya

Dalam peningkatan kualitas/kompetensi dengan terus meningkatkan dan menambah literasi keilmuan bidang Ilmu Kesejahteraan Sosial.

"Profesi sebagai dosen/akademisi akan tetap digeluti sampai pada batas kemampuan yang sudah diberikan Allah SWT"

Ayah dari Arti Megawati, S.Ars. (27), Elvira Rostiawati, S.Ars. (25) dan Satyawati Adhyaksa (17) ini menegaskan, banting stir pada dunia politik pernah dicoba pada tahun 2014-2019.

"Dunia politik terlalu banyak intrik yang kontra produktif yang justru banyak kemudorotannya daripada kemaslahatan"

"Dengan kondisi fisik saat ini fokus pada aktifitas akademik, kembali pada kehidupan akademis walau dengan banyak keterbatasan, terutama dalam aktifitas dan mobilitas"

Halaman:

Editor: Yayu Rahayu

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Keutamaan Puasa 9 Hari di Bulan Dzulhijjah

Jumat, 8 Juli 2022 | 08:00 WIB

Mengapa Waktu Pelaksanaan Iduladha Berbeda

Selasa, 5 Juli 2022 | 10:07 WIB
X