Bisnisbandung.com - Atersiar kabar yang sumbernya tidak begitu jelas, cuaca di Indonesia, khususnya Bandung, sejak awal Juli, akan jauh lebih dingin daripada biasanya. Hal itu, menurut kabar tersebut, akibat fenomena aphelion.
Berita tersebut sempat beredar luas tanpa konfirmasi BMKG. Disebutkan fenomena aphelion terjadi karena letak matahari berada pada titik paling jauh dari bumi. Karrena itu suhu udara menurun.
Letak matahari dari bumi normalnya, 90 juta kilometer. Awal Juli sampai Agustus 2022 menjadi 152 juta km. Cuaca dingin terasa di Bandung yang biasanya juga dingin.
Baca Juga: Amankan Cuaca Sirkuit Mandalika, Ini Besaran Nominal Honor yang Didapat Rara Sang Pawang Hujan
Diimbaui kepada masyarakat, mau menjaga imunitas tubuh. Cuaca dingin yang ekstrem dapat menyebabkan sakit demam, batuk, dan penyakit lainnya.
Berita penurunan cuaca ekstrem itu langsung dibantah Badan Meteorolgi, Klimatologi, dan Geofisika (BKG).
Menurut keterangan resmi BMKG yang dimuat pada akun resminya menyebutkan, aphelion merupakan fenomena astronomis yang terjadi tiap tahun.
Baca Juga: Tim Basket Putri Jabar Persiapkan Diri Bermain Dalam Cuaca Panas
“Penurunan suhu di bulan Juli belakangan ini lebih dominan kurangnya uap air di atmosfer,” kata siaran pers BMKG yang diterima BB Senin pagi kemarin.