Kisah Desa Wisata yang Mencari Jalan Pulang

photo author
- Senin, 1 Desember 2025 | 10:01 WIB
Desa Wisata Labuhan Lombok di Kabupaten Lombok Timur sebagai satu dari 75 besar ADWI (dok  kemenparekraf.go.id)
Desa Wisata Labuhan Lombok di Kabupaten Lombok Timur sebagai satu dari 75 besar ADWI (dok kemenparekraf.go.id)

Oleh : Ummu Fahhala, S.Pd.
(Praktisi Pendidikan dan Pegiat Literasi)

Suatu siang yang teduh di Bandung, ruang penjurian Jawara Wisata Award 2025 dipenuhi suara orang-orang yang membawa mimpi besar. Di tengah keramaian itu, seorang lelaki paruh baya berdiri tegak. Dengan nada mantap, ia berkata,

“Kalau konsep desa wisata berhasil, maka masyarakat desa akan hidup lebih baik. Mereka tidak perlu pergi jauh mencari pekerjaan. Mereka bisa membangun desanya sendiri.”

Ucapannya menggantung di udara. Mereka yang hadir mengangguk pelan. Ada harapan yang memancar di mata mereka. Harapan tentang desa yang bangkit, desa yang menemukan sumber ekonominya, desa yang hidup kembali.

Baca Juga: Anggy Umbara Sutradarai Remake Gonjiam, Rumah Sakit Angker Korea Siap Hadir di Bioskop

Di saat bersamaan, laporan resmi Jawa Barat menegaskan arah ekonomi yang baru. Pemerintah menargetkan lonjakan PDRB sebagai bagian dari strategi menuju Indonesia Emas 2045. Desa menjadi salah satu fokus. Desa wisata pun diharapkan menjadi motor perubahan.

Namun, jauh dari ruang ber-AC dan layar presentasi itu, terdapat kisah lain yang berjalan perlahan. Kisah yang sunyi. Kisah yang jarang terdengar. Kisah yang menunggu untuk diceritakan.

Ketika Desa Mulai Ramai, Tapi Hati Mulai Sepi

Beberapa bulan kemudian, desa itu berubah. Jalan utama dipoles. Bale desa dicat ulang. Baliho besar bertuliskan “Selamat Datang di Desa Wisata Alam Sukahening” berdiri megah. Wisatawan datang. Motor menderu. Kamera-kamera berbunyi.

Masyarakat senang, setidaknya pada awalnya. Para pemuda bekerja sebagai pemandu wisata. Ibu-ibu membuka warung kecil. Namun, di balik itu semua, berdirilah beberapa bangunan milik investor luar. Mereka membangun vila, kafe modern, dan zona “instagramable” yang tidak dimiliki warga desa.

Baca Juga: Ipar Adalah Maut Kembali Viral, Tapi Kini Tersandung Teguran dari KPI

Pada suatu malam, saya duduk bersama seorang bapak tua di bawah lampu teplok. Ia berkata lirih, “Anak-anak muda sekarang bukan lagi bekerja untuk tanahnya sendiri. Mereka bekerja untuk orang kota yang menanamkan modal di sini.”

Saya terdiam. “Pak, apa desa tidak mendapat untung?” tanya saya.

Ia menghela napas panjang. “Ada, Nak. Tapi tidak banyak. Kita hanya bagian kecil. Wisata ramai saat liburan saja. Hari biasa, sepi. Kami kembali ke ladang, atau menunggu panggilan kerja.”

Halaman:

Artikel Selanjutnya

Bandung di Persimpangan

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Alit Suwirya

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

SMK Go Global dan Arah Pendidikan Kita

Senin, 8 Desember 2025 | 19:00 WIB

Ketika Budaya Masuk, Keyakinan Tersentuh

Senin, 1 Desember 2025 | 11:00 WIB

Kisah Desa Wisata yang Mencari Jalan Pulang

Senin, 1 Desember 2025 | 10:01 WIB

Judol, Ketika Kebebasan Berubah Menjadi Jerat

Jumat, 21 November 2025 | 14:20 WIB

Di Antara Idealisme dan Royalti

Rabu, 12 November 2025 | 06:00 WIB

Percakapan tentang Setetes Kehidupan

Sabtu, 1 November 2025 | 18:00 WIB

Jabat Tangan di Bawah Langit Islam

Senin, 13 Oktober 2025 | 20:35 WIB

Bandung di Persimpangan

Minggu, 5 Oktober 2025 | 20:00 WIB

Mimpi di Balik Gerobak

Rabu, 24 September 2025 | 09:45 WIB

Generasi Patah Sayap, Mimpi yang Terkubur

Senin, 15 September 2025 | 21:30 WIB

Saat Gizi yang Dijanjikan Membawa Nestapa

Jumat, 5 September 2025 | 12:30 WIB

Butiran Air Mata di Karung Beras

Jumat, 18 Juli 2025 | 17:00 WIB

Pak, Tahun Depan Aku Masih Bisa Ngajar, Nggak?

Selasa, 15 Juli 2025 | 10:30 WIB

Sungai Itu Masih Ingat Namamu

Sabtu, 12 Juli 2025 | 11:30 WIB

Sebuah Suara dari Desa untuk Negeri

Selasa, 1 Juli 2025 | 21:00 WIB

Cara Mendengar Suara Tuhan, Secara Mudah

Minggu, 29 Juni 2025 | 19:30 WIB
X