Oleh: Ummu Fahhala, S.Pd.
(Praktisi Pendidikan dan Pegiat Literasi)
Bisnisbandung.com - Pagi itu, hujan gerimis menyelimuti Kota Bandung. Langit tampak sendu, seakan ikut bersedih atas apa yang akan terbongkar hari itu. Di tengah hiruk-pikuk aktivitas warga sekitar Pasar Kosambi, beberapa mobil polisi terparkir rapi di depan sebuah ruko. Tak ada yang menyangka, di balik pintu besi ruko bertingkat itu, tersembunyi sebuah dunia gelap, adanya kasino.
Polisi masuk dan mulai menyisir ruangan. Bunyi langkah, desakan napas, dan sorot lampu senter mengiringi proses penggerebekan. Di sana, mereka menemukan meja-meja judi, catatan keuangan, dan bukti transaksi dalam jumlah besar. Miliaran rupiah mengalir setiap hari dari tempat itu, tanpa jejak di permukaan.
Berita itu menyebar cepat. Masyarakat terkejut. Ruko yang tampak biasa itu ternyata menjadi ladang uang haram. Praktik yang merusak nilai-nilai hidup, namun berlangsung lama tanpa terdeteksi.
Baca Juga: Pesisir Jawa Barat Terancam, Dedi Mulyadi Turun Tangan Bersama TNI Angkatan Laut!
Mengapa Ini Bisa Terjadi?
Radea Respati, Ketua Komisi I DPRD Kota Bandung, mengungkapkan keprihatinannya. Ia menyesalkan lemahnya pengawasan yang memungkinkan praktik ilegal itu tumbuh. Baginya, ini bukan saatnya saling menyalahkan. Justru inilah waktunya bercermin dan memperbaiki.
Pakar hukum tata negara, Dr. Margarito Kamis, juga menilai lemahnya pengawasan sebagai bentuk kelalaian struktural. Menurutnya, negara semestinya aktif melindungi masyarakat dari ancaman moral seperti perjudian, bukan menunggu hingga muncul ledakan peristiwa.
Di Balik Lampu Kasino, Ada Luka yang Dalam
Di balik tumpukan uang dan gemerlap permainan, ada cerita pilu. Ada keluarga yang hancur, ada anak-anak yang kehilangan figur ayah, dan ada norma yang bergeser. Judi bukan sekadar permainan. Ia adalah candu. Ia mencuri kebahagiaan banyak rumah tanpa suara.
Kita tentu tidak ingin kota ini menjadi tempat yang membiarkan kerusakan terjadi hanya karena dianggap tidak mengganggu ketertiban umum. Apalagi, praktik semacam ini sering berkembang diam-diam, hingga akhirnya meledak menjadi peristiwa besar.
Belajar dari Islam: Solusi Bukan Sekadar Larangan
Islam sejak awal tegas melarang judi. Namun, tidak berhenti pada larangan. Islam membangun sistem pencegahan yang menyeluruh. Negara dalam Islam wajib menyediakan lapangan kerja yang layak. Lelaki diberi kesempatan bekerja dengan terhormat untuk menafkahi keluarganya. Negara juga menjamin kebutuhan pokok warganya—pangan, sandang, papan—agar mereka tidak terdorong mencari jalan pintas seperti berjudi.
Artikel Terkait
Pria Bekasi Nekad Siram Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Ini Alasan Mengejutkannya!
Penjual Miras Ilegal di Bandung Kocar-Kacir Usai Sidak Wakil Wali Kota!
Wakil Wali Kota Bandung Erwin Geram! Parkir Liar Tarif Mencekik, Siap Ditertibkan!
Pungli SPMB? Wali Kota Bandung Farhan: Kepala Sekolah Kini Berhadapan dengan Hukum!
Solusi Pengangguran Jawa Barat, Herman: Loker.JabarProv.Go.Id Siap Menjadi Penghubung Pekerja & Industri
Pesisir Jawa Barat Terancam, Dedi Mulyadi Turun Tangan Bersama TNI Angkatan Laut!