Bisnisbandung.com - Presiden RI Joko Widodo, 12 Aguanstus 20 22 menganugerahkan tanda kehortmatan berkenaan Peringatan Hari Kemerdekaa RI. Di antara tokoh nasional itu terdapat nama Ajip Rosidi (baca: Ayip) dan Gugum Gumbira.
Penghargaan Tanda Kehormatan Presiden itu disampaikan kepada tujuh tokoh nasional. Ajip Rosidi mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputra Pratama, Gugum Gumbira mendapat Bintang Jasa Nararya.
Ketujuh tokoh nasional ialah Ajip Rosidi (Bintang Mahaputera Pratama). Letjen (Pur) Ida Bagus Purwalaksana (Bintang Jasa Utama), Prof.Dr.Mundardjito (Bintang Budaya Parama Dharma), dr. Carolina Rezeki Sihombing dan Haji Sunjaya (Bintang Jasa Pratama), Gugum Gumbira dan Dewi Wikantini (Bintang Jasa Nararya).
Baca Juga: Jelang Kongres Sunda 2022, Ratusan Tokoh dan Sesepuh Sunda Gelar Pertemuan Di Bandung Barat
Semua penerima Tanda Kehormatan Presiden itu sudah Almarhum. Dua tokoh Jawa Barat, Ajip Rosidi dan Gugum Gumbira, merupakan kebanggaan masyarakat Jawa Barat. Keduanya seniman dan budayawan terkenal dalam bidangnya masing-masing.
Ajip Roksidi (oleh yuniornya suka dipanggil Kang Ayip), cendekiawan Indonesia kelahiran Jatiwangi, Majalengka, 31 Januari 1938. Almarhum berkecimpung dalam dunia sastra Indonesia sejak usia belasan tahun. Ia menulis puisi, cerita, esey dan kritik.
Ajip merupakan cendekiawan unik. Pendidikan formalnya tidak tamat SMA. Ketika masih murid SMP, ia menulis puisi di majalah Siasat, sebuah media sastra terkenal di Jakarta. Ia benar-benar berguru pada media mssa, dan buku.
Almarhum tidak berhenti menulis sepanjang hayatnya. Bukan hanya dalam bahasa Indonesia tetapi juga dalam bahasa Sunda. Ratusan karya sastra Sunda diumumkan melalui koran, majalah, dan buku.
Sebagai budayawan Ajip giat dalam berbagai organisasi, seminar, diskusi, kuliah umum. Ajip melakukan penelitian pustaka bahasa dan sastra,baik di Indonesioa maupun di mancanagara, antara lain di Leiden, Negeri Belanda.
Baca Juga: Kian Diakui Eksistensinya, Anies Baswedan Diberi Gelar Kehormatan Tuan Penata Negara
Ajip Rosidi punya perhatian khusus terhadap sastra dan kebudayaan daerah. Bukan hanya daerah Sunda tegtapi juga bahasa Jawa, Bali, dan lain-lain. Setiap tahun, Ajip memberikan Hadiah Sastra Rancage untuk penulis buku berbahasa daerah.
Meskipun ”Hidup Tanpa Ijazah” Ajip Rosidi diangkat sebagai Proffesor dalam bahasa dan Sastra Indonesia di Jepang. Ia cukup lama menetap dan mengadjar di sebuah universitas di Jepang.
Lalu siapa Gugum Gumbira? Seniman otodidak ini urang Bandung pituin. Lahir di Bandung 5 April 1945. Sejak kecil sudan menggemari pencak silat. Kesenian itu pulalah yang mendorong Gugum aktif dalam berkesenian.
Gugum, nama lengkapnya Drs.Gugum Gumbira Tirasonjaya, sarjana akuntasi ini suami penembang (juru mamaos tembang Sunda) ternama, Euis Komariah. Karena itu Gugum juga sangat tertarik pada seni tembang Sunda.
Artikel Terkait
Tokoh Ulama Minta Presiden Jokowi Agar Habib Rizieq Yang Kembali Ditahan Dibebaskan
Tidak Pilih Anies Baswedan dan Prabowo Subianto, M Sobary Lebih Pilih Ganjar Pranowo dan 4 Calon Tokoh Ini
Tokoh Politik Muhammadiyah, Din Syamsuddin, Kritisi Maraknya Mafia dan Penanganan Kasus Jiwasraya di Era Jokow