Selain Identik dengan Qurban, Ini Makna Idul Adha Lebih Dalam

- Minggu, 10 Juli 2022 | 21:07 WIB
Ilustrasi makna Idul Adha sebagai ujian keimanan seorang hamba dalam kisah Nabi Ibrahim (Unsplash)
Ilustrasi makna Idul Adha sebagai ujian keimanan seorang hamba dalam kisah Nabi Ibrahim (Unsplash)

Bisnis Bandung - Idul Adha merupakan hari raya yang dilaksanakan seluruh umat Islam dipenjuru dunia dan dilaksanakan setiap tanggal 10 dzulhijjah.

Pelaksanaan Hari Raya tersebut sudah menjadi ritual bagi umat muslim yang selalu dilakukan setiap tahunnya.

Hari raya Idul Adha juga sering disebut dengan “Hari Raya Haji”, dimana kaum umat Islam yang sedang menunaikan ibadah haji.

Kemudian hal itu juga termasuk kedalam rukun Islam yang ke lima.

Baca Juga: Pemerintah AS Diprediksi Publikasikan Laporan Penambangan Crypto Bitcoin dan Dampak Industri terhadap Iklim

Adapun inti yang dilaksanakan ibadah haji tersebut, yaitu wukuf di Arafah.

Selain itu ada aturan mengenai pakaian yang harus dikenakan pada saat menjalankan ibadah haji tersebut yakni setiap jemaah haji harus memakai pakaian serba putih serta tidak berjahit atau sering disebut pakaian ihram.

Hal tersebut sebagai bentuk melambangkan persamaan akidah dan pandangan hidup, sekaligus menjadi tatanan nilai yaitu nilai persamaan dalam segala aspek bidang kehidupan.

Tidak hanya dinamakan Hari Raya haji, idul Adha juga dinamakan “Idul Qurban”, karena pada hari itu Allah memberi kesempatan kepada kita untuk lebih mendekatkan diri kepada-Nya.

Hal itu merupakan pemberian kesempatan bagi yang belum mampu menjalankan ibadah haji yaitu dengan cara menyembelih hewan kurban sebagai simbol ketaqwaan sekaligus sebagai bentuk kecintaan kepada Allah SWT. Sebagaimana dahulu dilakukan oleh Nabi Ibrahim Alaihissalam.

Baca Juga: Amerika Serikat dan Korea Selatan Akan Berbagi Data Kasus Crypto Termasuk didalamnya Kasus LUNA dan UST

Idul Adha dinamai atau dimaknai juga “Idul Nahr” yang artinya hari raya penyembelihan. Hal ini untuk memperingati ujian paling berat yang menimpa Nabi Ibrahim.

Akibat dari kesabaran dan ketabahan Ibrahim dalam menghadapi berbagai ujian dan cobaan, Allah memberinya sebuah anugerah, sebuah kehormatan yakni Allah memberikan gelar sebagai “Khalilullah” (kekasih Allah).

Setelah gelar Al-khalil disandangnya, Malaikat bertanya kepada Allah: “Ya Tuhanku, mengapa Engkau menjadikan Ibrahim sebagai kekasihmu. Padahal ia disibukkan oleh urusan kekayaannya dan keluarganya?” Allah berfirman: “Jangan menilai hambaku Ibrahim ini dengan ukuran lahiriyah, tengoklah isi hatinya dan amal baktinya!”

"Sebagai implementasi dari firmannya ini, Allah SWT mengizinkan  para malaikat menguji keimanan serta ketaqwaan Nabi Ibrahim. Ternyata, kekayaan dan keluarganya serta tidak membuatnya lalai dalam taatnya kepada Allah, "menurut Yudi Yansyah yang dikutip dari laman jabar.kemenag.go.id (10/7/2022).***

Halaman:

Editor: Yayu Rahayu

Sumber: jabar.kemenag.go.id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Bagaimana Jika Bumi Sebesar Jupiter?

Kamis, 14 September 2023 | 08:45 WIB

Keutamaan Puasa 9 Hari di Bulan Dzulhijjah

Jumat, 8 Juli 2022 | 08:00 WIB

Mengapa Waktu Pelaksanaan Iduladha Berbeda

Selasa, 5 Juli 2022 | 10:07 WIB
X