Mengapa Waktu Pelaksanaan Iduladha Berbeda

- Selasa, 5 Juli 2022 | 10:07 WIB
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas (kemenag.go.id)
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas (kemenag.go.id)

Bisnisbandung.com - Sampai hari ini pertanyaan waktu pelaksanaan Iduladha berbeda antara di Arab Saudi dan di Indonesia. Mengapa saum arofah tidak bertepatan waktunya dengan saat wukuf di Arafah?

Pelaksanaan wukuf di Padang Arafah musim haji tahun ini pada hari Jumat 8 Juli 2022. Artinya Iduladha di Arab berlangsung Sabtu, 9 Juli 2022.

Semua jamaah haji Jumat ini berkumpul di Padang Arafah melaksanakan wukuf. Pada saat wukuf, umat Islam di luar Arab Saudi disunahkan saum.

Wukuf merupakan syarat utama dalam berhaji. Jamaah haji boleh dikatakan memperoleh gelar ”haji” setelah wukuf. Tidak wukuf di Arafah berarti tidak berhaji.

Baca Juga: Kementan Memastikan Stok Hewan Kurban Sehat Bebas PMK Masih Aman

Besoknya umat Islam di seluruh dunia merayakan Hari Raya Haji atau Iduladha Dilanjutkan dengan penyembelihan hewan kurban. Karena itu Iduladha disebut juga Idulqurban.

Umat Islam di Indonesia, berdasarkan keputusan Kementerian Agama, saum Arafah berlangsung Sabtu, 9 Juli. Iduladha jatuh pada 10 Juli 2022.

Perbedaan waktu itulah yang selalu menimbulkan pertanyaan umat Islam di Indonesia. Mengapa harus ada perbedaan. Prelaksanaan saum dan Idulfitri juga sering berbeda antara satu kaum dengan kaum yang lain.

Namanya juga saum arofah seharusnya berlangsung bersamaan dengan pelaksanaan wukuf di Arafah. Islam mengharamkan saum (puasa) pada hari raya.

Kelompok itu juga menyatakan, umat Islam Indonesia harus mengacu pada pelaksanaan ibadah di Arab Saudi. Perbedaan waktu Indonesia dan Arab Saudi hanya empat jam. Tidak terlalu jauh.

Baca Juga: Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriyah Jatuh Pada Tanggal 10 Juli 2022

Perbedaan itu akan terus terjadi karena perbedaan metode perhitungan dalam menentukan tanggal. Selain itu penampakan hilal juga berbeda.

Kelompok nonpemerintah, sebut saja Muhamadiyah, menentukan tanggal satu tiap bulan, dengan metode hisab. Mereka juga menentukan hilal dapat dilihat meskipun baru 0,8 derajat di atas ufuk (garis horisontal).

Pemerintah menentukan tanggal satu tiap bulan, dengan metode hilal rukyah. Hilal disebut tampak kalau sudah berada 4 derajat di atas ufuk.

Halaman:

Editor: Us Tiarsa

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Bagaimana Jika Bumi Sebesar Jupiter?

Kamis, 14 September 2023 | 08:45 WIB

Keutamaan Puasa 9 Hari di Bulan Dzulhijjah

Jumat, 8 Juli 2022 | 08:00 WIB

Mengapa Waktu Pelaksanaan Iduladha Berbeda

Selasa, 5 Juli 2022 | 10:07 WIB
X