Pecapresan Makin Mendidih Di Jakarta Perang Baso di Daerah Perang Baliho

photo author
- Senin, 4 Juli 2022 | 17:00 WIB
Illustrasi Pencapresan 2024 makin mendidih (pixabay)
Illustrasi Pencapresan 2024 makin mendidih (pixabay)

Bisnisbandung.com - Pemilu Presiden dan legislatif masih dua tahun lagi. Suhu poiliti makin mendidih terutama pencapresan. Terjadi perang baso di Jakarta, di daerah mulai marak perang baliho.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, tiba-tiba saja mengundang para tukang baso ke Balaikota. Mereka makan bersama sambil bersiap-siap ikut perang meskipun hanya perang baso.

Peristiwa itu mendapat reaksi kader PDIP, diterjemahkan sebagai sindiran atas gurauan Megawati terhadap tukang baso. Mereka beranggapan Anies menarik simpati para tukang baso yang konon tersinggung gurauan Ketum PDIP.

animesBaca Juga: Koalisi Indonesia Bersatu Bisa Memanfaatkan Anies Baswedan atau Dimanfaatkan Ganjar Pranowo

Para bakal capres dan parpol pendukungnya mulai menggunakan strategi dengan metoda sindir-menyindir. Mereka menggoreng setiap isu sensitif dijadikan amunisi dalam peperangan prakampanye dan kampanye.

Sampai awal bulan Juli pencapresan baru sampai pada perang baso dan baliho bertebaran di mana-mana. Semua capres belum menentukan pasangan definitif sebagai Calon Wakil Presiden. Genjderang perang yang sesungguhnya masih belum ditabuh.

Pencapresan makin mendidih ditiup para peneliti. Sejak 5 tahun lalu lembaga-lembaga survey mulai mereka-reka siapa saja yang ”pantas” jadi bakal Calon Presiden.

Hasil survey memunculkan beberapa nama atas pilihan masyarakat. Misalnya muncul nama
nama Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Puan Maharani, Erick Tohir, Hartarto, dan lain-
lain.

Baca Juga: Kritisi Gerakan Ridwan Kamil Menuju Pemilu 2024, PDIP Minta Gubernur Fokus Dulu Entaskan Kemiskinan di Jabar

Ada pula beberapa tokoh yang terjaring radar survey tetapi dengan jumlah pemilih jauh di bawah tokoh atas. Mereka adalah Sandiaga Uno, Agus Harimurti Yudoyono (AHY), Muhaimin Iskandar, Risma, Ridwan Kamil, dan sebagainya.

Masih banyak nama di luar hasil penelitian. Nama-nama itu muncul atas keinginan pribadinya atau atas dorongan kelompok-kelompok masyarakat di luar radar lembaga survey.

Tokoh yang mendapat elektabilitas paling besar, menurut lembaga survey, bergantian antara Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. Baru kemudian Prabowo, Erick Tohir, dan Hartarto.

Hampir saja Ganjar Pranowo terlempar dari jajaran daftar bakal Calon Presiden. Ia nyaris tidak mendapat dukungan PDIP. Ia dianggap melangkah sendiri. Wajar apabila Megawati mendukung Puan Maharani.

Namun kemudian Ganjar yang konsisten berada di kubu PDIP, ditetapkan sebagai bakal calon dari PDIP. Apabila Ganjar dipecat, sudah ada beberapa parpol besar yang bersedia menampungnya.

Baca Juga: Ernest Prakasa: Saya Memilih Golput, Jika Pemilu 2024 Kandidatnya hanya Anies Baswedan dan Prabowo

Secara matematis, Ganjar Pranowo di lingkungan PDIP, memiliki kekuatan lebih dibanding kader lain, termasuk Puan Maharani. PDIP tampaknya tidak akan bersikap blunder dengan melepas Ganjar.

Masih ada waktu bagi masyarakat memperkirakan apakah perang baso akan berlanjut ke perang argumentasi yang lebih seru.Sedangkan perang baliho pasti akan lebih marak.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Us Tiarsa

Tags

Rekomendasi

Terkini

SMK Go Global dan Arah Pendidikan Kita

Senin, 8 Desember 2025 | 19:00 WIB

Ketika Budaya Masuk, Keyakinan Tersentuh

Senin, 1 Desember 2025 | 11:00 WIB

Kisah Desa Wisata yang Mencari Jalan Pulang

Senin, 1 Desember 2025 | 10:01 WIB

Judol, Ketika Kebebasan Berubah Menjadi Jerat

Jumat, 21 November 2025 | 14:20 WIB

Di Antara Idealisme dan Royalti

Rabu, 12 November 2025 | 06:00 WIB

Percakapan tentang Setetes Kehidupan

Sabtu, 1 November 2025 | 18:00 WIB

Jabat Tangan di Bawah Langit Islam

Senin, 13 Oktober 2025 | 20:35 WIB

Bandung di Persimpangan

Minggu, 5 Oktober 2025 | 20:00 WIB

Mimpi di Balik Gerobak

Rabu, 24 September 2025 | 09:45 WIB

Generasi Patah Sayap, Mimpi yang Terkubur

Senin, 15 September 2025 | 21:30 WIB

Saat Gizi yang Dijanjikan Membawa Nestapa

Jumat, 5 September 2025 | 12:30 WIB

Butiran Air Mata di Karung Beras

Jumat, 18 Juli 2025 | 17:00 WIB

Pak, Tahun Depan Aku Masih Bisa Ngajar, Nggak?

Selasa, 15 Juli 2025 | 10:30 WIB

Sungai Itu Masih Ingat Namamu

Sabtu, 12 Juli 2025 | 11:30 WIB

Sebuah Suara dari Desa untuk Negeri

Selasa, 1 Juli 2025 | 21:00 WIB

Cara Mendengar Suara Tuhan, Secara Mudah

Minggu, 29 Juni 2025 | 19:30 WIB
X