Achris mengungkapkan, Bank Indonesia memiliki 64 bank di Jabar yang secara langsung mempunyai fungsi pengedaran uang rupiah untuk melakukan penarikan dan setoran.
Baca Juga: Tidak Tinggal Diam, Maher Zain Terjun Langsung Ke Lokasi Gempa Turki dan Bagikan Makanan
Menurutnya, cabang-cabang tersebut memiliki stok uang tunai yang bisa disetor ke Bank Indonesia karena ada kelebihan stok dan jika ada masyarakat yang menukar uang rusak, akan terdeteksi di Bank Indonesia jumlah uang yang dimiliki bank secara makro.
Namun, Achris menegaskan, jumlah persediaan uang tunai secara detail hanya diketahui masing-masing bank.
"Mekanisme seperti itu sebenarnya bisa menjadi cek and balance dari mekanisme yang terjadi di bank," katanya.
Baca Juga: Groundbreaking Green Smelter PT Vale. Pabrik Nikel Pertama dengan Sumber Energi Gas Alam
Kasus pembobolan di BJB tersebut terjadi sejak tahun 2020. Modusnya, karyawan BJB tersebut mengambil uang pecahan besar di khasanah dan menggantinya dengan nominal kecil.
Akibat pembobolan tersebut, BJB mengalami kerugian 20,7 miliar rupiah.
Saat ini, karyawan tersebut sudah dilaporkan dan ditahan di kepolisian.***
Artikel Terkait
Turki Tak Berhenti Berdebar: Cek Fakta Sejarah dan Dampak Gempa Turki
Antisipasi Gempa Bumi: Informasi Dari BMKG, Kita Harus Ketahui Ini!
Lee Seung-gi Memberikan Kabar Gembira : Telah Melamar Sang Kekasih
DKPP Akan Periksa Anggota KPU RI Terkait Verifikasi Partai Politik dan Dugaan Ancaman Penyelenggara Pemilu
Obat Sirup Kembali Distop, Ini Penjelasan BPOM
Ormas Manggala Garuda Putih Desak PN Bale Bandung Vonis Berat Mantan Ketua DPRD Jabar Irfan Suryanegara