Geger harga minyak turun dibawah 85 USD per barel Menyusul Kekhawatiran Permintaan Global

Bisnisbandung.com - harga minyak Brent mengalami penurunan hingga di bawah $85 per barel karena melonjaknya nilai USD.

Keputusan Federal Reserve menaikan suku bunga acuan 75 Basis Poin minggu lalu turut membuat harga minyak mengalami penurunan.

Selain itu meningkatnya kekhawatiran resesi mengancam permintaan global terhadap minyak dunia yang mendorong penurunan harga minyak.

Baca Juga: Poundsterling Melemah Ke Level Terendah Terhadap USD Sejak 1971

Patokan harga minyak global mencapai level intraday terendah sejak Januari karena pengukur Bloomberg dari mata uang USD reli ke level tertinggi sepanjang masa.

Sebagian besar pasar komoditas lain dari tembaga hingga gandum juga lebih rendah karena aset berisiko memulai minggu ini dengan lemah.

harga minyak mentah turun hampir 6% minggu lalu yang berarti mencatat penurunan selama empat minggu berturut-turut.

Baca Juga: Mengikuti Shopee, Startup ini juga mem-PHK 20% Karyawannya di Bulan September

Kenaikan suku bunga oleh Bank Sentral Dunia termasuk Federal Reserve akibat inflasi telah membuat propses perminataan energi mengalami penurunan.

"Pasar sangat khawatir bahwa bank sentral akan mendorong ekonomi ke dalam resesi," kata Bjarne Schieldrop, kepala analis komoditas di SEB AB dilansir dari Bloomberg.

OPEC sebagai organisasi negara pengekspor minyak akan mempertimbangkan untuk melakukan intervensi demi menahan penurunan harga minyak.

Baca Juga: Apple menghapus aplikasi Trading Berjangka MT4 dan MT5 dari iOS

Intervensi tersebut dapat dibuat dalam bentuk pernyataan lisan maupun dengan mengurangi produksi untuk menyeimbangkan permintaan dan penawaran minyak dunia.***