Untuk menjangkau setiap wanita dari berbagai kalangan, Co-Founder dan Chief Executive Officer Larasati Indonesia, Hanum Nurhaliza menyatakan, SLDP pun akan mengeluarkan beasiswa.
Beasiswa itu ditujukan bagi wanita-wanita yang berada di daerah yang memiliki akses sulit dan membutuhkan pendidikan secara nonformal agar bisa bergabung dengan SLDP.
Fifie pun menyatakan, pihaknya pun menggandeng para pengusaha untuk bekerjasama dengan anak berkebutuhan khusus.
Larasatie Indonesia telah hadir sejak tahun 1958 dimulai dari sebuah toko kecil. Pada generasi ketiganya, dengan terobosan yang dibuat oleh para milenial, Larasatie pun berupaya naik tingkat dengan menggunakan teknologi untuk menjangkau lebih banyak wanita di Indonesia.
Apalagi, menurut Fifie, harga emas itu stabil dan cocok untuk dijadikan komoditas berdagang.
"Di tahun 1998, harga emas perkilogram mencapai 10 ribu US Dollar, sekarang 65 ribu US Dollar perkilogram. Artinya emas itu stabil dan saya sudah membuktikan itu cocok untuk dipegang," ujarnya.
Bahkan, masa pandemi covid-19 pun menjadi kesempatan untuk meraih pasar yang lebih luas karena dirinya melihat peluang pembelian bisa dilakukan secara online.
Dengan membangun rumah digital tersebut, Larasatie pun berupaya penetrasi ke lebih banyak daerah yang belum memiliki model yang baik untuk perhiasan.
"Dengan aplikasi ke depan kita bisa memilih sendiri warnanya seperti apa, kadarnya, dan bentuknya seperti apa," tutur Fifie.***
Artikel Terkait
ASDP Melakukan Efisiensi Penggunaan BBM di Kawasan Pelabuhan dengan Beralih ke Energi Listrik
Perlu Kolaborasi Untuk Pemulihan Industri Penerbangan Indonesia
Presiden Joko Widodo Hadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7, Fokuskan Pangan dan Pupuk
Tidak Kooperatif, Pengurus dan Pemegang Saham BPR Citraloka Dana Mandiri Dipailitkan
Norwegia Mengapresiasi Langkah Pemerintah RI dalam Mengatasi Sampah Laut
Pengaduan Masyarakat Soal Maladministrasi Pemda Selama 5 tahun Terus Naik