Miliki Potensi Investasi Tinggi dengan Tingkat Literasi Rendah, Jabar Jadi Target Edukasi Perusahaan Efek

Bisnisbandung.com - Jawa Barat memiliki potensi investasi yang cukup besar. Hal tersebut tercermin dari jumlah Single Investor Identification (SID) di Jabar yang mencapai 1,5 juta pada 2021.

Namun, saat ini tingkat literasi pasar modal dan inklusi keuangan di Jawa Barat masih rendah. Berdasarkan data OJK, pada tahun 2019, secara umum, tingkat literasi keuangan di Jabar mencapai 37,43% sedangkan inklusi 88,48%.

Sedangkan secara nasional, indeks literasi Pasar Modal baru mencapai 4,92 persen dan inklusi keuangan 1,55%.

Baca Juga: Tips 4 Strategi Investasi Jangka Panjang, Agar Tidur Bisa Nyenyak

Karenanya, Jawa Barat pun menjadi target para perusahaan efek untuk meningkatkan literasi pasar modal dan inklusi keuangan.

Seperti salah satu perusahaan efek bernama Mirae Asset Securitas yang berupaya membuat investor and trader community center di Dago Bandung.

Menurut Head of Corporate Secretary Mirrae Asset Securitas, Ivonne Kaharu, dilihat dari total pembukaan SID pada 2021, Jabar menduduki posisi nomor satu yaitu 1,5 juta orang.

Dari data tersebut jumlah investor saham di Jabar juga terbesar di Indonesia, yaitu mencapai 700 ribu orang.

Sedangkan di Kota Bandung, investor dan trader pasar sahamnya juma menempati urutan dua teratas yaitu sekitar 135 ribu orang di bawah Jakarta Barat.

"Sudah jelas kita pilih Bandung Jawa Barat, karena dari demografinya kita lihat Bandung sebagai kota kedua terbesar setelah Jakarta Barat," pungkasnya.

Baca Juga: Tertarik Investasi Cryptocurrency? Simak Prediksi Harga Cryptocurrency Ripple di Akhir Tahun 2022 oleh Finder

Dengan market share yang sudah mencapai 10 persen untuk semua lapisan transaksi khususnya retail, upaya membangun community center pun digencarkan Mirae untuk meningkatkan market share hingga 35 persen.

Hal tersebut diungkapkan Head of Office Education Management Mirae Asset Securitas, Tomi Taufan yang juga mengungkapkan,"Di retail kita sudah mencapai target 19,5 persen."