Tips 4 Strategi Investasi Jangka Panjang, Agar Tidur Bisa Nyenyak

photo author
- Selasa, 21 Juni 2022 | 13:57 WIB
Illustrasi Strategi Investasi Jangka Panjang (unplash)
Illustrasi Strategi Investasi Jangka Panjang (unplash)


Bisnis Bandung - Investasi adalah Sebuah penanaman modal untuk pengadaan aktiva lengkap atau pembelian saham-saham dan surat-surat berharga lainnya untuk memperoleh keuntungan.

Investasi juga memiliki 2 kategori ada jangka panjang dan jangka pendek.

Dalam Investasi juga tentunya ada yang namanya pengelolaan Investasi dan strategi Investasi.

Pengelolaan Investasi merupakan suatu proses yang membantu perumusan kebijakan dan tujuan, sekaligus juga sebagai pengawasan dalam penanaman modal untuk memperoleh sebuah keuntungan.

Pengelolaan Investasi sangat melibatkan beberapa pihak yang masing-masing mempunyai fungsi dan tanggung jawab yang sesuai tupoksi atau spesialisasinya yaitu:

1. Manager Investasi
2. Wakil manager Investasi
3. Penasehat Investasi
4. Agen penjual efek reksa dana
5. Wakil agen penjual efek reksa dana
6. Bank kutodian

Selain itu Investasi juga harus memiliki yang namanya Strategi Investasi yang mana investasi yang paling menguntungkan adalah investasi jangka panjang.

Investasi jangka panjang sendiri memiliki arti yakni Investasi yang memfungsikan daya untuk digunakan dan dijalankan secara terus menerus kemudian baru bisa dicairkan apabila jangka waktu yang telah ditentukan telah jatuh tempo minimalnya dalam 1 tahun.

Selanjutnya, dalam pelaksanakan Investasi harus menguasai yang namanya Strategi Investasi.

Strategi Investasi adalah segala cara yang dilakukan investor untuk memperoleh keuntungan yang maksimal akan tetapi dengan resiko kecil.

Dalam menerapkan Strategi Investasi, para investor tentunya perlu berinvestasi secara sadar dengan cara menggunakan logika bukan melakukan Investasi dengan mengandalkan emosi sesaat.

Karena berinvestasi dengan mengandalkan emosi sesaat tentunya sangat tidak disarankan untuk para investor apalagi pemula untuk Investasi dipasar modal.

Karena saham adalah jenis instrument Investasi yang paling beresiko dibanding instrument pasar modal dan yang sejenisnya.

Hal ini dikarenakan dalam pergerakan harga saham sangat fluktuasi yang sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor berikut ini:
- Kondisi ekonomi
- Politik
- Tren perkembangan dan pertumbuhan dari suatu jenis usaha.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Us Tiarsa

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X