Investor Domestik Jadi Penopang Pasar, Asing Masih Tunggu Bukti Eksekusi Fiskal

photo author
- Selasa, 14 Oktober 2025 | 22:00 WIB
Ilustrasi grafik pergerakan harga dalam pasar keuangan (Pixabay/@Gam-Ol)
Ilustrasi grafik pergerakan harga dalam pasar keuangan (Pixabay/@Gam-Ol)

bisnisbandung.com - Bursa Efek Indonesia mencatat tren penguatan pasar dalam satu bulan terakhir, dengan dukungan utama dari investor domestik.

Namun, investor asing dinilai masih bersikap hati-hati dan menunggu kepastian pelaksanaan kebijakan fiskal.

Hal ini menjadi sorotan utama dari Chief Economist Bank Central Asia (BCA), David Sumual, yang menilai kepercayaan pasar akan semakin kuat jika pemerintah mampu memberikan sinyal eksekusi kebijakan yang konsisten dan meyakinkan.

Baca Juga: “Fenomena Purbaya”Hendri Satrio Sebut Menteri Koboi Ini Bikin Publik Optimis Lagi ke Pemerintahan Prabowo!

David menilai, kepercayaan publik terhadap arah kebijakan fiskal saat ini cukup positif. Sentimen tersebut tercermin dari pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menyentuh rekor tertinggi.

“Nah, ini saya pikir ke depan mereka melihat prospek pertumbuhan yang lebih baik. Mudah-mudahan mereka juga mulai tertarik lagi masuk,” ujarnya dilansir dari youtube Metro TV.

Menurutnya, kekuatan pasar sejauh ini lebih banyak ditopang oleh investor lokal. Sebaliknya, pelaku pasar global masih cenderung skeptis dan belum menunjukkan minat besar untuk masuk kembali ke pasar Indonesia.

Pandangan David juga menyoroti tren aliran dana asing yang masih bergerak keluar dari pasar saham dan obligasi dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Juga: Amien Rais Desak Prabowo Usir Freeport: Hentikan Bandit Penguras Emas Papua!

Ia menilai, investor asing masih menunggu bukti nyata dari pelaksanaan berbagai kebijakan fiskal yang diumumkan pemerintah.

Kepastian eksekusi kebijakan dinilai menjadi kunci untuk membangun kepercayaan dan menarik kembali arus modal asing.

Selain itu, David juga memberi perhatian pada pembiayaan proyek strategis, salah satunya proyek kereta cepat Kereta Cepat Indonesia China.

Ia memandang kebijakan pemerintah yang tidak membebankan proyek tersebut pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagai sinyal penguatan disiplin fiskal.

Baca Juga: Main Harga Pupuk! Amran Cabut Ribuan Izin Kios, Siap Bawa ke Jalur Pidana

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Durotul Hikmah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X